spot_img

BPKP Kalsel Minta Siring Ambruk Ditelisik

Link Banjarbaru – Siring Citra Megah Graha yang ambruk tidak hanya menjadi perhatian akademisi dari Universitas Lambung Mangkurat (ULM) saja. Tetapi juga mendapat perhatian dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Wilayah Provinsi Kalimantan Selatan.

Kepala BPKP Rudy M Harahap mengatakan ambruknya pekerjaan siring yang baru saja selesai tersebut harus ditelisik.

“Iya harus ditelisik dulu untuk mengetahui pekerjaannya,” tulisnya melalui aplikasi WhatsApp saat dikonfirmasi Linkalimantan.com, Rabu 1 Maret 2023.

Tetapi lanjutnya, jika pekerjaan itu kondisinya force major, maka hal itu diatur tersendiri dalam kontrak.

“Harus dipastikan kerusakan ini apakah karena force major atau hal normal saja,” lanjutnya

Dijelaskannya, force majeure adalah, klausul yang termasuk dalam kontrak untuk menghapus tanggung jawab atas bencana alam yang tidak dapat dihindari akibatnya mengganggu jalannya peristiwa. dan  mencegah pihak terkait memenuhi kewajiban.

“Secara umum, untuk suatu peristiwa yang masuk dalam kategori ini haruslah tidak terduga, di luar pihak-pihak dalam kontrak dan tidak dapat dihindari,” bebernya.

Baca juga  Kirab Pemilu 2024, KPU Banjarbaru: Persiapan Sudah Matang

Selain itu juga ujarnya lebih lanjut, klausul force majeure dalam kontrak biasanya akan mencakup daftar lengkap peristiwa seperti bencana alam, perang, terorisme, gempa bumi, angin topan, tindakan pemerintah, ledakan, kebakaran, wabah penyakit, epidemi atau daftar para pihak yang menceritakan peristiwa force majeure.

Seperti diberitakan sebelumnya, Hujan deras yang terjadi beberapa waktu lalu di Kota Banjarbaru, membuat beberapa infrastruktur mengalami kerusakan.  Salah satunya yakni siring yang ada di Komplek Citra Graha Megah Kelurahan Cempaka, Kecamatan Cempaka.

Salah satu warga yang tinggal di daerah tersebut Lisa mengatakan, rusaknya tembok yang baru selesai dibangun itu diduga terjadi karena tidak dapat menahan derasnya air hujan yang turun dari bagian hulu.

“Bagaimana tidak deras, karena bagian atas itukan bekas galian c. Akibatnya air yang turun dari hulu tidak dapat ditahan dan dibendung,” ungkapnya, kepada Linkalimantan.com di lokasi Senin 27 Februari 2023.(oetaya/BBAM)

BERITA LAINNYA

spot_img
spot_img

BERITA TERBARU