Sabtu, Februari 22, 2025
BerandaHeadlineSungai Kecil Dipenuhi Sampah, Komitmen Kepala Daerah Dipertanyakan

Sungai Kecil Dipenuhi Sampah, Komitmen Kepala Daerah Dipertanyakan

Link, Martapura – Dari sekian item visi-misi H Saidi Mansyur – Said Idrus Al Habsyie sebagai Bupati – Wakil Bupati Kabupaten Banjar periode 2021 – 2026 adalah menanggulangi sampah. Namun realitanya wujud dalam merealisasikan visi-misi yang sama pada periode sebelumnya belum maksimal. Salah satunya sampah yang kian memenuhi beberapa sungai kecil, seperti sungai kecil yang berada di samping ruas Jalan Pemurus, Kecamatan Kertak Hanyar.

“Sudah bertahun-tahun sungai di samping ruas Jalan Pemurus ini tidak dilakukan normalisasi, jika diminta responnya juga lamban. Terbukti, aliran sungai kecil telah mampet akibat tumpukan dan endapan sampah yang tidak pernah diangkut. Sampai-sampai warga di sekitar lupa bahwa di bawah tumpukan sampah ini sebenarnya sungai kecil,” ujar salah satu warga Jalan Pemurus, yakni Yuni pada Jumat (21/2/2025).

Tak salah, ungkap Yuni lebih jauh, jika Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjar kini tidak mampu lagi mempertahankan atau meraih penghargaan Adipura, sebagai lambang supremasi tertinggi dalam kebersihan serta pengelolaan lingkungan perkotaan yang pernah diraih selama tujuh kali berturut-turut.

“Bagaiman mau dapat Adipura sebagai daerah bersih, kualitas Pemerintah daerah (Pemda) saja seperti ini, terus komitmen kepala daerah selama ini seperti apa,” cetus Yuni.

Sebelum tumpukan sampah berjubel di sungai kecil Jalan Pemurus, Yuni menjelaskan bahwa sebelumnya di kawasan tersebut telah disediakan TPS dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjar dibeberapa titik lokasi agar pejalan kaki dan pengunjung, serta pedagang pasar tidak membuang sampah sembarangan. Sekarang tinggal satu TPS yang lokasinya kini berada di Km9 Kertak Hanyar.

“Kini entah kemana fasilitas kebersihan itu ditempatkan. Selain didapati tumpukan sampah, sering juga bangkai hewan yang menimbulkan aroma bau busuk di buang di sungai ini. Kalau tidak sanggup mengurusi Kertak Hanyar, mending dilakukan pemekaran,” ungkapnya.

Menanggapi permasalahan tersebut, Lurah Kertak Hanyar I, Irham Yamin mengakui, pihaknya kurang menggalakan minat warga untuk bergotong royong membersihkan sampah di sungai sampai ruas Jalan Pemurus tersebut, ditambah tidak adanya dukungan dari instansi terkait.

“Selama ini, baik DPRKPLH atau Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan (PUPRP) Kabupaten Banjar tidak ada melakukan kegiatan bersih-bersih dan normalisasi. Hanya dari kelurahan, Polsek, dan forum RT, terkahir kami melaksanakan gotong royong pada 4 Februari 2025. Karena tenaganya kurang sehingga tidak maksimal,” akunya.

Ditambah, papar Irham, endapan sampah yang menyatu dengan lumpur sangat tebal, sehingga dalam aksi bersih-bersih tentunya perlu dukungan alat berat.

“Kami juga pernah minta bantuan ke instansi terkait, tapi tak digubris jadi dikerjakan seadanya. Dan memang sampah-sampah tersebut juga berasal dari para pedagang, padahal mereka punya TPS sendiri. Pihak Perumda Pasar yang mengelola Pasar Ahad juga tidak mau berpartisipasi dalam aksi bersih-bersih, padahal saban hari Minggu banyak pedagang yang membuang sampahnya ke sungai tersebut,” ucapnya.

Irham membeberkan, bahwa Kelurahan Kertak Hanyar I tentunya tidak bisa terus-terusan menyampaikan larangan membuang sampah ke sungai kepada pedagang Pasar Ahad. Ditambah tempat sampah yang sebelumnya disediakan di beberapa titik lokasi kini tidak tersedia lagi.

“Kami pernah memasang spanduk ‘Dilarang Membuang Sampah di Sungai Ini’ tapi ada saja yang tidak suka dan merobeknya,” tutupnya. (zainuddin/BBAM)

BERITA TERKAIT
spot_img
- Advertisment -spot_img

BERITA POPULER