Link, Banjarmasin – Lembaga Swadaya Masyarakat Koalisi Anti Korupsi Indonesia (LSM KAKI) Kalimantan Selatan geram dengan PN Banjarmasin. Mereka menuntut negara harus bertindak tegas terhadap Richard Arief Muljadi seorang tahanan rumah dari kasus penipuan batubara senilai Rp8 miliar yang diduga telah melecehkan hukum.
Ketua LSM KAKI Kalsel Ahmad Husaini menyebutkan, setelah ditetapkan sanksi tahanan rumah, Richard Arief Muljadi terdakwa penipuan batu bara, tertangkap kamera sedang berada di bandara.
“Padahal seharusnya sejak ditetapkan oleh majelis hakim menjadi tahanan rumah, dia tidak boleh kemana pun. Ini malah jalan-jalan,” ujar Ahmad Husaini, Selasa (4/11/2025).
Konyolnya lagi ujar Usai geram—demikian aktivis ini akrab disapa–Richard juga tertangkap kamera berada di Jakarta terhitung enam hari sejak ia ditetapkan sebagai tahanan rumah, sejak (14/10) lalu.
Husaini menilai perbuatan Richard merupakan perbuatan yang melawan hukum bahkan mempermainkan hukum. Yang mana menandakan hukum tajam ke bawah dan tumpul ke atas.
“Saya tidak terima kalau hukum bisa dipermainkan. Saya minta penegak hukum segera bertindak tegas. Tahan dan jebloskan Richard ke sel penjara,” tegasnya.
Dibagian lain, Usai mengutip dari pemberitaan berbagai media menyebutkan jika Penasihat Hukum Richard Muljadi Syahrani menyebutkan terdakwa Richard pergi ke Jakarta mengunjungi neneknya yang tengah sakit keras, sebelum persidangan kasusnya dimulai kembali.
Sementara itu, Ketua Majelis Hakim pun memberikan peringatan terhadap para jaksa untuk mengawasi terdakwa. Serta menegaskan untuk setiap aktivitas terdakwa di luar rumah harus mendapat izin dari pengadilan dan Jaksa.
“Kalau sampai hal seperti ini terulang kembali, majelis tidak akan segan untuk mengganti status tahanan rumah menjadi tahanan badan (penjara),” tegas hakim. (spy)