Link, Martapura – Radikalisme tidak boleh tumbuh di Negara Kesatuan Ripublik Indonesia (BKRI). Karena itu radikalisme harus ditangkal jauh sebelum bertumbuh.
Kodim 1006/Martapura menggelar kegiatan pembinaan komunikasi ( Bimkom ) Konflik Sosial di Masyarakat.. Tujuannya untuk mencegah sekaligus menangkal secara dini potensi radikalisme.
“ Bimkom ini merupakan salah satu upaya pencegahaan konflik sosial di daerah. Yakni dengan menggalakan komunikasi yang efektif antara masyarakat dengan pemerintah. Baik itu TNI, Polri maupun pemerintah daerah,” ujar Komandan Kodin 1006/Martapura melalui Pasi Ops Mayor Inf Ramelan saat membuka Bimkon Konflik Sosial di Makodim Banjar. Rabu ( 26/10/2022)
Lebih lanjut Ramelan mengatakan, kegiatan Binkom merupakan salah satu program dari Komando Atas yakni Mabes TNI AD.
“Salah satu tujuannya untuk menyerap berbagai persoalan terkait dengan situasi dan kondisi wilayah khususnya Kabupaten Banjar dan Kota Banjarbaru,” katanya.
Mengusung tema “Peran Seluruh Komponen Masyarakat dalam Mencegah Konflik Sosial di wilayah 1006/ Banjar ” papar Ramelan, diharapkan dapat membantu pemerintah daerah dalam mencegah dan meredam potensi konflik sosial yang terjadi di wilayah.
“Untuk itu kami mengajak seluruh komponen yang ada, mari bersama-sama bisa mencegah. Terutama apabila adanya indikasi sesuatu hal yang terjadi di masyarakat dan berujuk terjadinya konflik sosial,” tegasnya.
Sementara Itu Asintel Kasad diwakili ( Katim ) Letkol Inf Eko Syah Putra Siregar, S.I.P Pabandya 2/Dalwasproggar Spaban I/Ren Sintelad, mengucapkan terimakasih Kodim 1006/Banjar.
“Kami berterimakasih kepada narasumber yang hadir akan memberikan pembekalan pada kita semua. Perlu diketahui, Intelad melaksanakan kegiatan cegah konflik sosial hampir seluruh Indonesia secara bertahap,” sebutnya.
Di Kodin 1006/Martapura ini ungkapnya, merupakan tempat ke tiga yang dikunjungi dan dilaksanakan.
“Harapannya kegiatan seperti ini berkelanjutan berkesinambungan di wilayah masing masing.
Konflik itu pasti ada , kita harus bisa mengatasi dan mencegahnya, konflik tidak harus berdampak negatif tapi bisa jg menghasilkan positif,” katanya. (oetaya/rilis)