Jumat, Juni 27, 2025
BerandaHeadlineWaktu Terus Berjalan, Tahun Berganti Saatnya Refleksi Diri

Waktu Terus Berjalan, Tahun Berganti Saatnya Refleksi Diri

Bismillahirrahmanirrahim
Tak terasa waktu terus berlalu hingga hari ini tahun pun berganti. 1 Muharram 1447 Hijriah bertepatan 27 Juni 2025 telah tiba dan selamat tinggal 1446 Hijriah. Saat tirai tahun mulai diturunkan, kita seringkali terjebak dalam pusaran refleksi waktu, ini memaksa kita untuk memutar ulang memori, membedah berbagai pengalaman yang telah mengisi hari kita.

Safariyansyah, Budayawan Spiritualis
Mencari yang Hilang Memelihara yang Terlupakan

Menjelang bergantinya tahun, Ngaji Dialog di Beranda Lestari kediaman DR Mada Teruna yang juga Birokrat Spiritualis menelaah pergantian tahun. Utamanya berkaitan dengan evaluasi dan refleksi diri, apa saja berikut sedikit nukilan yang saya tulis ulang dalam edisi kali ini.

Ada kebahagiaan yang membuncah dari keberhasilan, tetapi tak jarang pula rasa getir dari kepagalan yang menghantui. Momen ini meski pun terasa berat adalah hadiah sebuah kesempatan untuk melihat kembali perjalanan yang telah kita tempuh.

Refleksi ahir tahun adalah ruang untuk jujur pada diri sendiri. Beranikah kita mengaku kemenangan yang telah diraih? Kadang-kadang kita terlalu sibuk mengejar pencapaian berikutnya, sehingga lupa untuk mensyukuri yang sudah tercapai.

Setiap langkah maju sekecil apapun adalah bukti dari kerja keras dan ketekunan, namun refleksi ini juga meminta kita untuk menghadapi kekalahan. Kekalahan bukanlah tanda kelemahan, tetapi bagian tak terpisahkan dari pertumbuhan.

Di balık Setiap kekecewaan terdapat pelajaran berharga yang seringkali tersembunyi di antara rasa sakit. Saat kita berani menatap kegagalan tanpa rasa takut, kita membuka jalan untuk belajar dan berkembang.

BACA JUGA :  Junjung Reputasi Mu Sebaik-baiknya Sebagai Mahluk CiptaanNya

Di Penghujung tahun banyak orang merasa terbebani oleh harapan yang tidak terwujud, target yang meleset, mimpi yang terasa jauh atau hubungan yang tidak berjalan seperti yang diharapkan. Semua ini menjadi bayangan yang menyesakkan.

Mari kita tanyakan pada diri sendiri apakah harapan itu terlalu kaku, mungkinkah apa yang tidak tercapai sebenarnyya adalah jalan untuk sesuatu yang lebih baik. Melepaskan ekspektası yang tidak realistis bukan berarti menyerah, tetapi memberi ruang untuk fleksibilitas dan penerimaan.

Hidup jarang berjalan sesuai rencana, tetapi seringkali memberikan kejutan yang jauh lebih indah dari apa yang kita bayangkan.

Setiap akhir tahun membawa peluang untuk bertanya pada diri sendir, bukan untuk menyalahkan tetapi untuk memahami pertanyaan. Seperti apa saja kemenangan yang patut sara syukuri tahun ini dari kegagalan yang saya alamı atas pelajaran terbesar yang bisa saya petik.

Bagaimana saya bisa lebih baik dalam menghadap tantangan di tahun depan. Refleksi ini bukan sekadar ritual, tetapi langkah penting untuk mengubah pengalaman menjadi kebijaksanaan.

Dengan merenungkan pertanyaan-pertanyaan ini, kita tidak hanya mengenang masa lalu, tetapi juga mempersiapkan diri untuk menghadapi masa depan dengan keberanian dan harapan baru. Di balik evaluasi diri, tersembunyi kekuatan yang luar biasa. Saat kita mampu menerima diri apa adanya lengkap dengan keberhasilan dan kegagalan, kita membebaskan diri dari belenggu masa lalu dan terbuka jalan untuk tak terbatas di masa depan.

AFWAN
WASSALAM

BERITA TERKAIT
spot_img
spot_img

BERITA POPULER