Link, Banjarbaru – Sebagian warga Kertakbaru Kelurahan Cempaka, Kota Banjarbaru keberatan dengan rencana program normalisasi Sungai Kertakbaru. Alasannya, program tersebut tidak berpihak kepada masyarakat.
“Melebarkan sungai itu jelas bagus. Tetapi kalau memberatkan kami, tentu kami tidak sepekat,” ujar Acil Ida, warga Kertakbaru kepada Linkalimantan.com, Rabu 3 Juli 2024.
Menurut Acil Ida yang diamini Acil Isah dan sejumlah ibu-ibu lainnya, keberatan warga terkait permintaan pemerintah kepada masyarakat untuk merelakan bidang tanah disepadan sungai tersebut.
“lLuasnya berubah-ubah. Semula warga yang berhuni di kanan kiri sungai diminta satu meter, kemudian bertambah menjadi 4 meter. Nah yang 4 meter itu kami masih setuju. Tetapi belakangan bertambah lagi menjadi 5 meter, ini kami jelas tidak sepakat,” ujarnya.
Warga pun sebut mereka, merasa sangat wajar menolak permintaan 5 meter tersebut. karena jika hal itu disetujui maka sebagian bagian belakang bangunan rumah harus dibongkar.
“Kalau 5 meter, paling tidak dapur kami dibongkar dan selanjutnya kami pun tidak memiliki dapur. Sementara ada rumah warga yang tanahnya pas-pasan,” katanya.
Camat Cempaka Dedy Haryadi dikonfirmasi mengaku memang ada program normalisasi sungai.
“Seingat saya memang ada rencana program tersebut. tetapi belum jalan dan saya lupa apa nama programnya. Maaf nanti saya cek lagi, saat ini saya tengah menghadiri acara di Desa Bangkal,” kata Dedy melalui saluran telpon.
Sementara itu dai pantauan Linkalimantan.com, kondisi Sungai Kertakbaru, Cempaka yang disebutkan semula lumayan lebar kini kondisinya sudah menyempit. Aliran sungai yang berukuran lebar tak sampai 3 meter tersebut mengalir disela-sela rumah warga.
Tak hanya itu, beberapa tiang bangunan dapur warga berdiri tak jauh dari sisi batas sungai. Bahkan ada tiang yang tertanam di sisi dalam aliran sungai. (spy)
