Link, Banjarbaru – Inspeksi mendadak (Sidak) pengamanan aset kendaraan dinas terus dilakukan, oleh Pemerintah Kota (Pemko) Banjarbaru. Hari ini (30/8/2023) menyasar 6 Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kota Banjarbaru.
Yaitu, Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah (BP2RD), Dinas Perdagangan (Disdag), Satpol-PP, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil), Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)
Sidak sendiri, dipimpin oleh Said Abdullah, Sekretaris Daerah Kota Banjarbaru didampingi Jainudin Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD).
“Permasalahan tetap sama seperti pada, sidak pertama kemarin. Yaitu, banyak kendaraan yang pajaknya mati, terus perawatannya kurang,” ungkap Jainudin.
Ia menambahkan, kendaraan-kendaraan yang pajaknya mati akan ditarik oleh Pemko. Dan dikembalikan, saat SKPD bersangkutan telah membayarkan pajaknya.
“Nanti akan kami surati masing-masing SKPD, dan kendaraan akan kami tarik sementara,” tambahnya.
Ia pun berpesan kepada seluruh SKPD, agar segera menyelesaikan pajak kendaraan. Dan juga, merawat aset yang dipakai karena adanya kendaraan tersebut bertujuan menunjang kinerja di setiap SKPD.
“Adanya kendaraan dinas itukan, buat menunjang kinerja mereka. Jadi mereka wajib merawat, apa yang menjadi tanggungjawab mereka,” tutupnya.
Terkait, indikasi aset yang hilang Ia menyampaikan sampai sidak kedua ini belum ditemukan. Pihaknya pan nanti akan menyisir seluruh SKPD, hingga ke Kelurahan.
“Besok kami akan lanjut lagi, nanti setiap SKPD ada jadwalnya masing-masing sampai ke Kelurahan pun akan kami datangi,” pungkasnya.
Diketahui bahwa pelaksanaan sidak ini, selain karena indikasi aset hilang. Namun juga, menindaklanjuti dari laporan Samsat Kota Banjarbaru mengenai banyaknya kendaraan dinas yang belum lapor pajak.
“Ini juga kami sekaligus menindaklanjuti laporan samsat, apakah benar data dari Samsat sesuai dengan data lapangan,” katanya.
Pada pemberitaan sebelumnya, bahwa disampaikan ada 302 kendaraan dinas yang pajaknya mati. Data tersebut, berdasarkan laporan Samsat Kota Banjarbaru. (wahyu/BBAM)