10.4 C
New York
Jumat, Oktober 18, 2024

Buy now

spot_img

Pasar Buah Astambul Mulai Meredup

Link, Martapura – Pasar Buah Astambul sejauh ini masih dikenal sebagai sentral pasar buah-buahan di Kabupaten Banjar. Jeruk dan pisang menjadi komoditas utama yang menjadi symbol dari keberadaan pasar tradisional yang berlokasi di pinggir Sungai Riam Kiwa. Namun kini kondisinya mulai meredup menyusul menurunnya produksi jeruk dan pisang lokal yang selama ini menjadi penyuplai utama.

“Kalau pisang sudah lama sekali berkurangnya. Terutama saat pohon-pohon pisang yang ada di Kecamatan Pengaron terkena penyakit. Sejak saat itu perdagangan pisang di sini mulai sepi. Namun tidak dipungkiri, karena sedikit harganya menjadi berlipat-lipat alias mahal,” ungkap Kai Mimin, salah seorang pedagang yang kini memilih berdagang buah serabutan, Minggu, 13/10, dini hari.

Pun demikian, dengan buah Jeruk Astambul yang dulu sangat terkenal dengan rasa manisnya. Kini sangat jarang bisa didapati di pasar yang sepenuhnya diisi pedagang-pedagang lokal.

Baca juga  Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2024 Resmi Dimulai

“Jeruk-jeruk yang kami jual di sini 90 persen lebih berasal dari daerah lain. Karena memang Jeruk Astambul sudah lumayan langka,” ujar Yayan, salah seorang pedagang jeruk yang mengaku tetap konsisten.

Menurut Yayan, langkanya Jeruk Astambul karena pohon-pohon jeruk milik petani di Astambul sebagian besar mati karena penyakit.

“Petani tetap menanam pohon jeruk. Tetapi pohonnya tidak bisa bertahan lama. Mati karena penyakit atau terendam banjir. Akibatnya banyak petani yang memilih menanam buah yang lain. Seperti pohon papaya,” katanya.

Dari pantauan di lapangan, kondisi Pasar Buah Astambul yang menempati  lokasi tak begitu luas sejak dini hari sudah mulai beraktivitas. Para petani, pengepul dan pedagang mulai berdatangan sekira pukul 02.00 Wita. (spy)

BERITA LAINNYA

spot_img
spot_img

BERITA TERBARU