Link, Jakarta – Marco Bezzecchi menyebutkan perubahan komponen aerodinamika motor Aprilia RS-GP miliknya menjadi salah satu kunci keberhasilan meraih podium di MotoGP Belanda.
Pebalap asal Italia itu finis kedua dalam balapan utama di Sirkuit Assen, setelah sebelumnya juga naik podium di Sprint Race.
Dalam sesi jumpa pers usai balapan, Bezzecchi menjelaskan bahwa bagian aerodinamika baru—terutama pada sayap di bagian belakang motor—memberikan dampak positif meski perubahannya tidak terlalu drastis.
“Secara bentuk sangat mirip dengan yang sebelumnya, tapi tetap terasa ada perbedaan. Di beberapa area, komponen baru ini membantu,” kata Bezzecchi.
Namun ia menegaskan bahwa keberhasilannya juga tidak lepas dari evaluasi dan perbaikan gaya balapnya sendiri, terutama di sektor tiga yang sebelumnya menjadi titik lemah. Bezzecchi mengaku menganalisis video dan data dari pembalap lain untuk memperbaiki racing line di tikungan 10 dan 11.
“Saya banyak membuat kesalahan di area itu sejak hari Jumat. Tapi setelah saya perbaiki, saya bisa keluar dari tikungan 11 dengan sangat cepat. Itu jadi salah satu faktor penentu,” tambahnya.
Tim Manajer Aprilia, Paolo Bonora, menjelaskan bahwa keputusan untuk menggunakan komponen aerodinamika baru diambil setelah mendapatkan masukan positif dari pembalap penguji Lorenzo Savadori pada hari Sabtu.
“Kami memang harus mengambil risiko, karena kompetisi sekarang sangat ketat. Tapi setelah hasil tes dari Savadori dan data yang mendukung, kami cukup yakin untuk mencobanya di motor Marco saat pemanasan. Hasilnya langsung terlihat,” jelas Bonora.
Performa kuat Bezzecchi ini juga dinilai sebagai bukti bahwa ia kini mulai mengambil peran lebih besar sebagai pemimpin di dalam tim. “Energi dan semangat Marco sangat membantu tim. Ia bukan hanya pembalap cepat, tapi juga pemimpin yang memberikan motivasi,” ujar Bonora.
Dengan hasil positif di Assen, Aprilia kini berharap setup ini bisa konsisten bekerja baik di sirkuit berikutnya seperti Sachsenring dan Brno. Jika konsistensi bisa dipertahankan, Aprilia dan Marco Bezzecchi berpotensi menjadi ancaman serius di paruh kedua musim MotoGP 2025.
