Rabu, September 24, 2025
BerandaHeadlinePesantren Sehat Jadi Fokus Sinergi Kemenag dan Kemenkes

Pesantren Sehat Jadi Fokus Sinergi Kemenag dan Kemenkes

Link, Jakarta – Direktorat Pesantren Kementerian Agama (Kemenag) bersama Direktorat Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) membahas mekanisme peningkatan kesehatan di lingkungan pesantren melalui program Pesantren Sehat. Pertemuan berlangsung di Jakarta dengan fokus pada penguatan layanan dan pembiasaan perilaku hidup sehat di kalangan santri.

Terdapat tiga aspek utama yang menjadi sorotan dalam kolaborasi ini, yakni pembiasaan aktivitas fisik rutin, edukasi perilaku sehat, dan pembinaan kader kesehatan. Selain itu, diskusi juga menekankan empat indikator layanan kesehatan pesantren: penyelenggaraan pemeriksaan kesehatan gratis, ketersediaan ruang kesehatan, pemberian Tablet Tambah Darah (TTD), serta kesiapan pesantren melaksanakan P3P (Pertolongan Pertama pada Penyakit), P3K (Pertolongan Pertama pada Kecelakaan), dan P3LP (Pertolongan Pertama pada Luka Psikologis).

Tak hanya aspek layanan, pembinaan Pesantren Sehat juga difokuskan pada kesehatan lingkungan. Indikator yang dinilai antara lain ketersediaan toilet layak dan bersih, sarana cuci tangan pakai sabun, asrama dengan ventilasi dan pencahayaan cukup, kawasan tanpa rokok, pengelolaan sampah dengan tempat sampah tertutup, serta pemberantasan sarang nyamuk secara rutin.

BACA JUGA :  Pengeras Suara di Masjid Tak Dilarang, Ini Aturannya

Direktur Pesantren Kemenag, Basnang Said, menegaskan pentingnya memperluas sinergi lintas sektor untuk memperkuat program ini. “Kami berharap kerja sama ini dapat lebih diperkuat, khususnya dalam penyelarasan program Pesantren Sehat dengan inisiatif Pesantren Ramah Anak,” ujarnya dalam siaran persnya yang diterima InfoPublik, Senin (15/9/2025).

Basnang menambahkan, pembentukan kader santri yang terlibat langsung dalam program kesehatan menjadi langkah penting. “Pengkaderan santri akan membuat kesadaran kesehatan menyebar lebih luas di antara para santri, sehingga perilaku hidup sehat bisa menjadi budaya bersama,” katanya.

Direktur Promosi Kesehatan Kemenkes, Elvieda Sariwati, menilai keberhasilan program ini membutuhkan sinergi yang erat antara kementerian. “Upaya ini tidak bisa berjalan sendiri. Diperlukan sinergi, terutama dalam pertukaran data antara Direktorat Pesantren dan Kemenkes untuk memperkuat basis pembinaan, seperti santri husada dan tim pengasuh pesantren pengelola pesantren sehat,” jelasnya.

Sinergi dua kementerian ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan pesantren yang lebih sehat, ramah anak, sekaligus mendukung tumbuh kembang santri secara optimal.

BERITA TERKAIT

BERITA POPULER