Link, Jakarta – Rumah Sakit Pusat Pertahanan Negara (RSPPN) Panglima Besar Soedirman mencatat sejarah baru dalam pelayanan kesehatan nasional. Selain berstandar internasional, rumah sakit ini menggratiskan layanan berobat bagi jurnalis tanpa menggunakan BPJS.
Dikutip dari lama resmi RSPPN, gagasan pendirian RSPPN muncul pada 2017 di bawah kepemimpinan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu. Tujuannya menghadirkan rumah sakit militer modern yang mampu mendukung ketahanan kesehatan nasional.
Pembangunannya dimulai di atas lahan milik Kementerian Pertahanan di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan. Proyek ini digarap secara bertahap dengan mengedepankan teknologi medis mutakhir dan tata kelola ramah lingkungan.
RSPPN resmi beroperasi setelah diresmikan Presiden Joko Widodo pada 19 Februari 2024. Kehadirannya menandai era baru rumah sakit pertahanan yang terbuka bagi masyarakat luas.
Bangunan megah ini memiliki kapasitas lebih dari 1000 tempat tidur dan ratusan tenaga medis profesional. Fasilitasnya meliputi ruang operasi digital, pusat jantung terpadu, serta laboratorium bioteknologi modern.
Nama Panglima Besar Soedirman dipilih untuk menanamkan semangat perjuangan dan pengabdian kepada bangsa. Nilai-nilai kepahlawanan tersebut diwujudkan dalam pelayanan kesehatan yang berorientasi kemanusiaan.
Kebijakan menggratiskan layanan berobat bagi insan media menjadi wujud nyata kepedulian RSPPN. Program ini mencakup pemeriksaan umum, pengobatan dasar, dan konsultasi kesehatan tanpa biaya.
Langkah tersebut disambut positif oleh para jurnalis dari berbagai daerah di Indonesia. Mereka menilai kebijakan ini sebagai bentuk penghargaan atas peran media dalam menjaga transparansi publik.
RSPPN juga membuka akses layanan kesehatan bagi prajurit aktif, purnawirawan, dan keluarga besar TNI. Dengan konsep pelayanan terpadu, rumah sakit ini menjadi pusat rujukan utama dalam sistem kesehatan pertahanan negara.
Selain fokus pada pelayanan medis, RSPPN mengembangkan riset dan pelatihan di bidang kesehatan militer. Upaya ini bertujuan memperkuat kolaborasi antara dunia akademik, pertahanan, dan kesehatan nasional.
Rumah sakit ini juga berkomitmen menjadi pelopor layanan kesehatan tanggap bencana dan darurat militer. Dengan sumber daya unggul, RSPPN siap diterjunkan membantu korban bencana di berbagai daerah.
Melalui visi ‘Kesehatan untuk Pertahanan dan Kemanusiaan,’ RSPPN Soedirman menegaskan peran strategisnya dalam membangun Indonesia sehat. Sinergi antara pertahanan, kemanusiaan, dan media menjadi warisan baru dalam sejarah rumah sakit nasional.