Linkalimantan.com-Rudal Rusia menghantam sebuah desa di Polandia, Selasa waktu setempat. Setidaknya dua orang dilaporkan tewas dalam kejadian tersebut.
Seperti dilansir dari https://www.cnbcindonesia.com/, Mengutip AFP, ini meningkatkan potensi eskalasi besar dari perang yang tengah terjadi antara Rusia dan Ukraina. Polandia sendiri adalah negara anggota NATO.
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg sendiri bereaksi atas laporan tersebut. Ia mengatakan telah berbicara dengan Presiden Polandia Andrzej Duda.
“Saya menyampaikan belasungkawa atas hilangnya nyawa,” tulis Stoltenberg di Twitter.
“NATO memantau situasi dan sekutu berkonsultasi dengan cermat. Penting bahwa semua fakta ditetapkan,” tambahnya siaga.
Dalam update-nya, juru bicara NATO mengadakan pertemuan darurat akan diadakan NATO Rabu (16/11/2022). Fakta ini dianggap insiden tragis oleh aliansi militer itu.
“Sekretaris Jenderal akan memimpin pertemuan darurat duta besar NATO besok untuk membahas insiden tragis ini,” kata juru bicara Oana Lungescu.
Dalam sejumlah laporan media massa barat dan lokal, desa yang terkena hantaman rudal adalah Przewodow. Desa ini berjarak 6 km (3,5 mil) dari perbatasan dengan Ukraina.
Diketahui rudal jatuh setelah Rusia melakukan serangan baru ke Ukraina, dengan menembakkan sedikitnya 85 misil. Termasuk ke Kyiv dan kota perbatasan dengan Polandia, Lviv.
Perlu diketahui, dalam perang Rusia dan Ukraina, NATO sendiri menegaskan tak akan terlibat di dalamnya. Amerika Serikat (AS) juga menegaskan tak akan mengirim pasukan meski membantu persenjataan Ukraina.
Namun dalam Pasal 5 NATO, negara-negara NATO bisa turun menyerang suatu negara bila salah satu anggotanya diserang. NATO sendiri terdiri dari 30 negara.
Sementara itu, Polandia meningkatkan kesiapan militernya setelah rudal Rusia dilaporkan menghantam wilayahnya. Seorang juru bicara pemerintah mengatakan beberapa unit militer dalam keadaan siaga tinggi.
“Telah ada keputusan untuk meningkatkan kesiapan beberapa unit tempur dan dinas berseragam lainnya,” kata juru bicara pemerintah Piotr Muller kepada wartawan di Warsawa.(link/net)