Link, Banjarbaru – Pemilu saat ini sudah identik dengan kata Politik Uang. Hal tersebut, tentunya menjadi momok tersendiri untuk Pemilu 2024 mendatang. Dari hasil survey 2019, muncul data 72% masyarakat Kalimantan Selatan (Kalsel) memilih pemimpin karena uang.
Anggota Komisi II DPR RI, Muhammad Rifqinizamy Karsayuda (MRK) membenarkan hal tersebut bahwa politik uang memang adanya. Yang mana menurutnya, perilaku itu dapat melemahkan semangat orang-orang berpotensi, untuk mengikuti kontestasi pemilu.
Dalam kegiatan sosialisasi pengawasan penyelenggaraan pemilu 2020, oleh KPU RI di salah satu kafe di Banjarbaru, Senin (5/12/2022). Rifqi sebagai narasumber mewanti-wanti hal tersebut, Ia berpesan agar bersama-sama menekan tindakan politik uang.
“Sementara fenomena politik uang saat ini semakin sulit dibendung. Maka harus dilakukan perlawanan secara kultural,” tegasnya.
Ia mengatakan, dari hasil survei jelang pileg tahun 2019 lalu menunjukan sebuah fakta, bahwa 72% masyarakat Kalimantan Selatan (Kalsel) memilih pemimpin karena uang.
Ia mengatakan, fakta 72% masyarakat Kalsel memilih pemimpin dalam ajang kontes demokrasi tahun 2019 lalu lantaran uang. Fakta ini Ia kemukakan berdasarkan hasil survey persepsi, bukan perdata.
“Ini berdasarkan hasil survey berbasis persepsi,” ungkapnya
Kendati demikian, tidak semua politisi yang terpilih pada Pileg 2019 dan Pilkada 2020 dengan menggunakan politik uang.(wahyu/BBAM)
