Link, Martapura – Akademisi Fakultas Fisip Universitas Lambung Mangkurat memberi masukan untuk Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Banjar. Salah satunya untuk melakukan pendekatan dengan ulama.
Akademisi Fakultas Fisip Universitas Lambung Mangkurat Verinia Pura Damainti, S.Sos, meminta Bawaslu Banjar mencegah terjadinya politik uang pada saat Pemilu secara serentak. Salah satunya mendekati ulama. Tentu saja saat rakyat menentukan pilihan anggota DPR, DPRD, DPD dan Presiden, pada 14 Februari 2024.
“Salah satu caranya misalnya Bawaslu harus mendekati para ulama. Karena politik uang ini jangan hanya dipersepsikan bahwa kita menerima amplop maka itu di anggap haram,” ungkapnya, usai memberikan materi demokrasi kepemimpinan pada acara sosialisasi peraturan pengawasan penyelenggaraan pemilihan umum tahun 2024, di salah satu hotel Banjarbaru, Kamis 1 Desember 2022.
Padahal lanjut Verinia, politik uang bentuknya tidak hanya itu tetapi banyak.
“Misalnya dijanjikan membuat pesantren itukan politik uang juga,” lanjutnya
Dalam hal itu beber Verinia Pura Damainti, peran ulam sangat penting untuk turut serta memberi contoh jangan sampai mau diberi janji oleh para pencalon nantinya.
“Artinya Politik uang bukan hanya menerima amplop bukan tetapi banyak caranya, makanya saya sebutkan Bawaslu harus pendekatan penting kepada setkholder tadi khusunya kepada para pemuka agama,” bebernya. (oetaya/BBAM)