Jumat, Mei 17, 2024

Hari AIDS Sedunia 2022, Deteksi Dini Kurang Kasus Turun

Link, Banjarbaru ā€“ Secara global, Indonesia saat ini termasuk dalam 5 negara di Asia Tenggara dengan angka kasus HIV/AIDS tertinggi. Pun, realita ini juga tergambar kasus serupa di Kota Banjarbaru.

Peringatan Hari AIDS Sedunia Tahun 2022 ini tidak ada peringatan apapun, termasuk dengan penyuluhan. Ia menyebutkan, karena memang untuk saat ini anggaran lebih sedikit dibanding sebelumnya.

“Tidak ada bagi bunga dan penyuluhan, karena memang anggaran kurang. Saat ini, anggarkan difokuskan untuk penanganan Covid-19,” ungkap ungkap Edi Sampana, Sekretaris KPA Kamis (1/12/2022).

Walaupun begitu, Ia tetap berharap agar masyarakat mempunyai kesadaran sendiri untuk melakukan tes HIV. Agar nantinya, pencegahan dini bisa dilakukan dengan meminum obat secara rutin selama 6 bulan.

“Kami tidak pernah memaksa untuk melakukan tes HIV, kami hanya melakukan tes kepada orang yang mau saja,” tutupnya.

Dibagian lain, kasus HIV/AIDS di Kota Banjarbaru hingga saat ini banyak ditemukan. Dari data Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Banjarbaru, terbilang dari tahun 2005 sampai 2022 terdapat 410 kasus.

ā€œSebenarnya semakin banyak ditemukan kasus HIV, Ā maka akan semakin baik dalam pencegahan dini. Mengapa? Agar tidak menjadi ganas yaitu AIDS,ā€ ungkap Edi Sampana.

Baca Juga  Wali Kota Banjarbaru Reposisi 224 Jabatan Esselon III dan IV

Memang jelasnya, angka kasus HIV/AIDS di Kota Banjarbaru dari tahun 2021 ke 2022 grafiknya menurun.

ā€œTetapi penurunan ini karena deteksi dini terhadap kasus ini berkurang. Penyebabnya, sosialisasi dan penyuluhan tidak bisa rutin dilaksanakan karena fokus pada penanganan pandemic Covid-19,ā€ katanya.

Tentunya tambahnya lebih jauh, segala upaya telah dilakukan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Banjarbaru, untuk menekan laju penyebaran HIV/AIDS. Seperti giat dalam melakukan penyuluhan, kepada para remaja maupun untuk pelaku beresiko.

“Penyuluhan ini, bertujuan agar yang ikut nantinya memiliki kesadaran untuk tes HIV tanpa ada paksaan. Begitu juga dengan, pelaku beresiko agar sadar dan memeriksakan diri,” ungkap Edi.

Ia mengatakan, dalam tahun ini Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menargetkan untuk dilakukan tes HIV sebanyak 7273 orang. Saat ini, sampai dengan 31 Oktober 2022 tes tersebut sudah tercapai sebanyak 6433 orang.

“Sisanya, mudah-mudahan tercapai sampai dengan akhir tahun,” tambahnya. (wahyu/BBAM)

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

TERPOPULER