Link, Jakarta – Arahan Presiden Joko Widodo untuk tidak mengadakan buka puasa bersama, belakangan ramai ditanggapi. Pun demikian, bukan puasa bersama dengan dibungkus silaturahmi antara pejabat dengan masyarakat tetap belangsung.
Berkaitan dengan itu, Presiden Joko Widodo kembali menghimbau. Jika arahan untuk tidak mengadakan buka puasa bersama tersebut hanya ditujukan bagi para pejabat di internal pemerintahan.
“Arahan untuk tidak berbuka puasa bersama itu hanya ditujukan untuk internal pemerintah, khususnya para Menko, para menteri dan kepala lembaga pemerintah non-kementerian, bukan untuk masyarakat umum. Sekali lagi bukan untuk masyarakat umum,” ujar Presiden dalam keterangannya pada Senin, 27 Maret 2023, di Istana Merdeka Jakarta sebagaimana disiarkan https://www.presidenri.go.id.
Presiden juga menjelaskan bahwa arahan tersebut dikeluarkan pemerintah karena banyaknya sorotan masyarakat terhadap kehidupan para pejabat pemerintah saat ini. Oleh karena itu, ia pun meminta jajaran pemerintah untuk mengedepankan semangat kesederhanaan dalam menyambut bulan Ramadan 1444 H.
“Saya minta agar jajaran pemerintah menyambut bulan puasa tahun ini dengan semangat kesederhanaan, tidak berlebihan,” ungkap Presiden.
Presiden turut menginstruksikan jajaran pemerintah untuk mengalihkan anggaran buka puasa bersama kepada kegiatan yang lebih bermanfaat. Mulai dari pemberian santunan kepada fakir miskin, yatim piatu, hingga masyarakat yang benar-benar membutuhkan.
“Termasuk juga bisa dipakai untuk mengadakan pasar murah bagi masyarakat,” ucap Presiden.
Sementara itu, di Kalimantan Selatan aktivitas berpuasa bersama warga masyarakat tetap belangsung. Gubernur Kalsel bahkan rutin menjaga kultur silaturahmi dengan warganya. Diantaranya melakukan kegiatan sahur bersama warga. Utamanya warga yang terdampak banjir di Kabupaten Banjar. (spy)