Link, Martapura – Aktivitas belajar mengajar di 33 sekolahan terpaksa ditutup karena sistem pembelajaran tata muka (PTM) tidak bisa dilakukan . Sebagai gantinya pembelajaran dilakukan melalui sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Banjar, mendata sebanyak 21 unit bangunan Sekolahan Dasar (SD) dan 12 unit bangunan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang terdampak bencana banjir di beberapa kecamatan. Diantaranya Kecamatan Martapura, Martapura Timur, Martapura Barat, Sungai Tabuk, dan di wilayah Kecamatan Astambul.
“Tadi pagi kita sudah meninjau ke SDN Lok Cantung yang berada di Kecamatan Simpang Empat. Berdasarkan hasil peninjauan kita, genangan air banjir sudah mulai surut,” ujar Kadisdik Banjar Liana Penny, Selasa (28/2/2023).
Sedangkan untuk sekolahan yang masih terdampak banjir dan tidak dapat melakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM), papar Liana Penny, Disdik Kabupaten Banjar menyerahkan sepenuhnya ke pihak sekolah.
“Kalau tidak dapat melakukan PTM, mereka bisa melaksanakan PJJ atau Dalam Jaringan (Daring). Intinya menyesuaikan kemampuan dan kondisi sekolah masing-masing,” ucapnya.
Selain itu, Liana Penny juga mengimbau kepada pihak sekolah yang tetap dapat melaksanakan PTM agar lebih mengutamakan keselamatan seluruh siswa dan siswanya, utama terhadap aliran listrik yang dapat membahayakan keselamatan.
“Jadi, tetap waspada, dan berhati-hati, serta mengamankan barang-barang berharga milik sekolah ke tempat yang lebih aman dari air banjir. Selain itu, pihak sekolahan juga kami imbau agar tetap berkoordinasi dengan pihak pengawas, pembina, dan Disdik Kabupaten Banjar,” ucapnya.
Ditempat berbeda, Zihan, salah satu siswa Kelas V SDN Melayu, Kecamatan Martapura Timur menuturkan, bahwa sejak 27 Februari 2023 kemarin sekolah sudah di liburkan.
“Karena banjir, jadi sekolah libur. Apalagi rumah saya juga terendam air banjir,” ungkapnya.(zainuddin/BBAM)