Jumat, Maret 29, 2024

FPK-ULM Kenalkan Alat Tangkap Ramah Lingkungan

Link, Banjarbaru – Ditengah gencarnya penangkapan ikan secara illegal, Fakultas Perikanan dan Keluatan Universitas Lambung Mangkurat (FPK-ULM) mengenalkan alat tangkap ikan ramah lingkungan.

Dr. Erwin Rosadi, S.Pi., M.Si yang juga dosen FPK-ULM, mengatakan alat yang dimaksud yakni aplikasi penambahan lampu (Lacuba) pada alat tangkap tempirai kawat (Wire Stage Trap).

“Alat tangkap ini memang sudha tidak asing bagi nelayan. Namun untuk lebih memudahkan dan memaksimalkan hasil tangkapan, kami pun memodifikasi dengan menambahkan lampu,” ujarnya kepada Linkalimantan.com Selasa (12/7).

Dijelaskannya, apa yang dilakukan tersebut merupakan bentuk kewajiban tenaga pendidik sesuai Tri Dharma Perguruan Tinggi. Salah satunya selain mengajar, seorang pendidik juga diwajib melaksanakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

“Di ULM sendiri memiliki Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat. Didalamnya ada kegiatan khusus bagi pendidik yakni Program Dosen Wajib Mengabdi (PDWA),” paparnya.

Melalui program inilah ungkap Erwin, dirinya dan Siti Aminah S.Pi., M.Si, melakukan penelitian dan pengabdian dengan objek alat tangkap ikan ramah lingkungan.

“Tema ini sebagai tindak lanjut hasil penelitian yang sudah dilakanakan. Saatnya kan tema-tema penelitian di perguruan tinggi diaplikasikan di masyarakat. Penting ketika diaplikasi di lapangan bisa turut andil mensejateraan masyarakat,” ungkapnya.

Pengabdian ini ungkap Erwin lebih lanjut, dilaksanakan di Desa Bangkau, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan.

“Alhamdulillah, saat sosialisasi pada Kamis 6/7 lalu antusias nelayan setempat lumayan tinggi. Hasilnya ada sepuluh orang nelayan sudah menggunakan alat tangkap wire stage trap. Mereka kini bernaung pada Kelompok Usaha Bersama (KUB) Sabar Menanti,” jelasnya

Selanjutnya, Erwin kini sibuk melakukan pre test dan post test untuk mengukur pengetahuan para nelayan.

“Sementara ini, hasilnya menunjukkan ada peningkatan pengetahuan setelah dilakukan penyuluhan,” katanya.

Ditambahkannya bahwa untuk sumberdaya perikanan di perairan rawa Desa Bangkau itu nelayan belum secara optimal dimanfaatkan oleh warga.

“Karena Disisi lain praktek-praktek destructive fishing juga masih terjadi yang dilakukan oleh nelayan luar Desa Bangkau,” tambahnya.

Tak lupa dikatanya, pada kesempatan itu pihaknya juga menyerahkan bantuan lampu celup bawah air (Lacuba) kepada masing-masing 1 (satu) buah untuk diuji cobakan oleh nelayan tempirai kawat.

Dikesmpatan yang sama Ali, K Kelompok KUB berharap, kegiatan pengabdian seperti yang dilakukan para dosen terus dilakukan didaerahnya.

“Karena kegiatan serupa di tempat kami tidak pernah ada. Dengan adanya kegiatan ini kami bisa mengerti, dan kalau bisa alat tangkap yang modern bisa disampaikan kepada kami, dan pasti tidak merusak lingkungan,” harapnya.

TERPOPULER