Link, Banjarbaru – Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sumber Bahagia panen raya padi unggul.
Kelompok tani yang terdiri dari para petani RT 10, Kelurahan Bangkal, Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru, ini sukses menanam tiga varietas padi unggul di lahan enam hektare.
Ketua Gapoktan Sumber Bahagia, Aspihani mengatakan, padi yang dipanen adalah varietas Pertiwi 1, Zinc dan Inpari 42.
“Ketiga varietas itu, terutama padi Pertiwi memiliki anakan yang cukup banyak dan lumayan tahan dari hama wereng, artinya untuk persaingan lokal tidak kalah,” tuturnya sesaat sebelum serimonial panen raya, Senin 21 Februari 2022.
Masih kata Aspihani, padi Pertiwi ini usia panen pun sangat singkat kisaran 105 sampai 115 hari setelah tanam. Apalagi perawatannya yang mudah dibandingkan dengan padi biasa yang pada umumnya bisa sampai 120 hingga 130 hari baru panen.
“Namun, kendala utama kami di lapangan adalah masalah pengairan. Juga ada hama burung dan ketersediaan pupuk,” ucapnya.
Wali Kota Banjarbaru M Aditya Mufti Ariffin menyampaikan, dengan adanya beberapa varietas padi baru bisa menjadi produk pertanian unggulan di Banjarbaru.
“Yang ditanam di sini adalah padi varietas yang bisa diunggulkan. Mudah-mudahan kedepannya bisa meningkatkan produksi dan banyak lahan sawah baru bisa ditanami padi di Banjarbaru,” ungkapnya.
Terkait keluhan masyarakat dikatakan Aditya, Pemko bakal membuat perencanaan penanganan masalah yang ada di Kota Banjarbaru, termasuk yang disampaikan para petani.
“Mudah-mudahan tahun depan bisa terealisasikan, paling tidak sudah membangun beberapa penyaluran untuk air ke daerah Bangkal,” ucapnya.
Aditya berharap bisa menjaga dan melestarikan pertanian di Kota Banjarbaru, serta petani lebih bersemangat setelah panen berhasil.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hultikultura Provinsi Kalimantan Selatan, Syamsir Rahman mengatakan, panen di Kelurahan Bangkal bersama petani dan penyuluh tentunya sangat membuat dirinya gembira.
Syamsir mengungkapkan, banyak kendala yang diutarakan petani terkait permasalahan yang ada, terkait peralatan, hama hingga ketersediaan pupuk.
“Sebagian kita usahakan bagaimana kita mencarikan solusinya,” tuturnya.
Kedepannya kata Syamsir, akan dipinjamkan satu buah alat pertanian untuk petani di Bangkal, agar tidak menyewa ke orang luar daerah.
“Saya meminta untuk petani membuat proposal terkait permohonan mesin traktor,” ucapnya.
Dikatakannya banyak bantuan dari Pemprov Kalsel untuk alokasi di Banjarbaru, di Bangkal sendiri akan mendapat optimalisasi lahan sebanyak 25 hektare.
“Kita berharap petani di sini bisa menanam dua hingga tiga kali,” harapnya. (Ita/BBAM)