Link, Banjarmasin- Gubernur Kalimantan Selatan, H. Sahbirin Noor atau Paman Birin melalui Kepala Biro Pengadaan Barang dan Jasa Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan, Dr. Rahmaddin, MY A.Ks M.Si membuka acara Gema Maulid 40 Malam di hari ke-10 yang berlangsung di Gedung Mahligai Pancasila, Kota Banjarmasin, pada Jum’at (13/09) malam.
Dalam rangkaian pada malam ini dimulainya dengan pembacaan Maulid Habsyi dari grup Jami’ul Musthofa asal Manarap, Kertak Hanyar, Kabupaten Banjar. Lalu, pembacaan Ayat Suci Al-Quran oleh seorang Qoriah Izka Izzati, S.Pd dan pembacaan doa oleh Sayyidil Walid Al-Habib Ali Abdullah Alaydrus.
Turut dihadiri sejumlah ASN dan karyawan-karyawati dari Disdikbud Kalsel, Dinsos Kalsel, Inspektorat Kalsel, Biro PBJ, RSGM dan RSJ Sambang Lihum.
“Pada malam ini, Alhamdulillah kita kembali lagi menggelar Maulid Nabi Muhammad SAW 1446 Hijriah di Mahligai Pancasila Banjarmasin. Dan diisi oleh tausiyah Tuan Guru Yanor Kalua, kita sering melihat di televisi dan acara lain kini warga dapat bertatap muka,” ucap Gubernur Paman Birin yang disampaikan oleh Kepala Biro Pengadaan Barang dan Jasa Setda Prov Kalsel, Dr. Rahmaddin.
Dalam momentum itu, Paman Birin berterima kasih atas kehadiran para masyarakat Banjarmasin dan sekitarnya. Sebagaimana dalam bersholawat, diharapkan agar dapat syafaatnya di akhirat kelak.
Paman Birin juga menyanjung kehadiran seluruh jajaran SKPD Provinsi Kalimantan Selatan yang senantiasa mengisi tiap malam di bulan maulid ini.
“Mudah-mudahan, apa saja yang kita harapkan bersama dalam pertemuan pada malam ini di Maulid Nabi Muhammad SAW. Semoga, hajat kita dikabulkan oleh Allah SWT dalam limpahan rahmatnya itu,” pungkasnya.
Pada malam ini diisi oleh tausiyah dari Tuan Guru Al Ustadz H. Muhammad Yanor atau yang akrab disapa Guru Yanor Kelua. Mengisahkan betapa dahsyatnya Maulid Nabi Muhammad akan mendapatkan syafaatnya.
Pada tausiyahnya itu, Guru Yanor mengajak semua jamaah yang hadir untuk dapat mengenal lebih dekat Nabi Muhammad SAW.
“Momentum Maulid untuk dapat mengenal Nabi Muhammad SAW lebih dekat. Semoga kehadiran bubuhan pian sebagaimana penyebab dari penghapusan dosa-dosa pian sabarataan. Dan malam ini, berkat shalawat kepada Baginda Nabi Muhammad SAW maka kita dapat berkumpul,” ungkap Guru Yanor Kalua.
Guru Yanor Kalua menceritakan kelahiran Nabi Muhammad SAW di Kota Makkah pada 12 Rabiul Awal 571 Masehi. Tahun kelahiran sang nabi sering disebut sebagai Tahun Gajah.
Bahkan, Guru Yanor Kalua mengatakan bahwa dulu pun tidak ada lagi tahun Hijriah, sehingga perhitungan tanggal dan tahun berdasarkan peristiwa yang besar.
“Peristiwa yang besar saat penyerangan Ka’bah di Mekkah. 50 hari sebelum lahirnya Baginda Nabi Muhammad SAW, lantas saat itu disebut tahun gajah. Karena penyerangan itu dengan kaum gajah,” tutur Guru Yanor Kalua.
Kemudian, Guru Yanor Kalua mengisahkan kelahiran sang nabi pada tanggal 22 April maka sangat baik bagi siapa saja yang sama kelahirannya tersebut. Lalu, pendakwah kondang itu mengutip dari sebuah kitab bahwasanya siapa yang bergembira menyambut kelahiran Baginda Nabi Muhammad SAW maka akan dapat syafaatnya.
“Abu Jahal saja yang dinyatakan Allah lewat kitab Al-Quran bahwa akan masuk neraka pun dapat ampunan dosa, karena bergembira saat kelahiran keponakanya itu,” pungkasnya. (tri)