Kamis, Maret 28, 2024

Harga Kedelai Mahal, Ukuran Tempe Mengecil

Link, Banjarbaru – Pengrajin tempe di Kota Banjarbaru harus memutar otak alias mengakali produksi untuk bisa bertahan. Kondisi tersebut menyusul harga bahan baku (kedelai) yang naik tajam menyentuh Rp11 ribu sampai Rp12 ribu per kilogram saat ini, atau naik dari posisi Rp7 ribu hingga Rp10 ribu per kilogram sebelumnya.

Salah seorang perajin tempe di Jl. Mentaos Timur, Kecamatan Banjarbaru Utara, Kota Banjarbaru, Purwanto (47) mengungkapkan, kenaikan harga kedelai impor sudah berlangsung selama seminggu lebih. Awalnya dengan patokan harga Rp 10.200 kini menjadi Rp 11.500 per kilogram, dan harga tersebut terus mengalami kenaikan.

“Hampir tiap hari berubah, kadang naik seratus rupiah, naik terus. Pokoknya naik turun harganya,” tuturnya kepada linkalimantan.com Kamis (3/3/2022).

Dijelaskan Purwanto, kedelai yang didapatnya merupakan hasil impor dari luar, dari 100 persen kebutuhan kedelai Indonesia, petani hanya mampu menyediakan 10 persennya saja.

Kendati demikian, produksi tempe dipabriknya sendiri masih terbilang normal, walau dirinya harus menaikkan harga tempe buatannya yang semula Rp 7.000 per potong, sekarang dijual 7.500 per potong.

Baca Juga  Tempe Makanan Sejuta Umat, Begini Cara Membuatnya

“Yang perpengaruh itu malah waktu pandemi, sekolah libur banyak kantin tutup itu yang sangat berpengaruh terhadap produksi kami,” ucapnya.

Dalam sehari pabrik tempe yang hanya dikerjakan oleh dua orang itu mampu memproduksi 2 kwintal kedelai atau sekitar 4 karung. Meski tidak banyak namun Purwanto masih mendapatkan untung.

“Tempe potongan tidak naik, hanya ukurannya dikecilkan dari 10 centimeter menjadi 8 centimeter, sedikit menyesuaikan,” ujarnya.

Purwanto tidak berharap banyak kepada pemerintah, yang terpenting kedelainya ada dan tidak langka. Langganan pun tidak masalah ketika dirinya menaikkan harga tempe produksinya yang terpenting laku dan masih banyak peminatnya.

“Harapan saya kalau bisa harga kedelai turun dan yang terpenting masih ada dan tidak langka. Karena tempe ini makanan semua kalangan sudah jadi bahan pokok.” tuturnya. (Ita/BBAM)

TERPOPULER