Selasa, Juni 3, 2025
BerandaHeadlineIbadah, Pengabdian dan Tuntutan Nafsu

Ibadah, Pengabdian dan Tuntutan Nafsu

Bismillahirrahmannirrahim
“Ketika Allah merendahkan hambanya, dalam gerakan dan diamnya akan dipenuhi untuknya seluruh tuntutan nafsunya dan tertutup dari penghambaan. Ia terus terombang ambing dalam syahwat dan terlepas dari penghambaan kepada Allah. Sekalipun secara lahir la masih melakukan sebagian kecil ibadah”.

Safariyansyah, Budayawan Spiritual
Mencari yang Hilang Memelihara yang Terlupakan

Diera sekarang, keberadaan rumah ibadah (masjid/mushola) hingga majelis-majelis ilmu seakan menjamur. Jamaah yang melaksanakan ibadah pun membludak. Begitulah pandangan secara lahir yang saat ini banyak kita saksikan di negeri tercinta ini.

Ada kalimat mulai dari Aulia yang menyampaikan; “Ketika Allah memuliakan seorang hamba dalam perakan dan diamnya. Dia menugaskannya untuk menyembah Allah dan menutup seluruh tuntutan ego/nafsu. la terombang-ambing dalam penghambaan dan tuntutan nafsunya yang tertutup sambil terus menjaları takdırıya. la tidak melirik bujukan nafsu, seakan larut dalam kesibukan”.

Dua kalimat panjang diatas semestinya bertautan. Tetapi realitanya, tidak sedikit yang gerakan dan diamnya dipenuhi untuk seluruh tuntutan nafsu dan tertutup dari penghambaan. Ironisnya kondisi seperti ini telah masuk ke sendi-sendi kehidupan politik dan sosial masyarakat.

Menggelitik memang, apalagi tak jarang kata-kata mulia seperti ibadah dan pengabdian selalu diagung-agungkan. Praktiknya? Kekuasaan dan pengakuan sebagai yang paling…..menjadi tujuan dibalik secual ibadahnya. Begitulah adanya dan kita tak semestinya masuk dalam kelompok mereka.

BACA JUGA :  Indera, Refleks Membawa Kita Ke Keindahan

Sungguh tidak gampang untuk menjalankan sebuah pengabdian. Kata pengabdian merupakan Serapan dari bahasa Arab Yashu: “ABADA YA BUDU IBADATAN Yang berarti beribadah atau menyembah. Sedangkan orang-orang yang melakukanrıya di sebut ABID yang bermakna penyembah atau bisa diartikan sebagai pelayan.

Mengabdi adalah suatu penyerahan diri kepada suatu” Yang dianggap lebih, dilakukan dengan ihlas, bahkan disertai dengan pengorbanan.

Secara sederhana pengabdian merupakan perbuatan baik berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, atau suatu ikatan. Semua itu dilakukan dengan IKHLAS

Mengabdi kepada masyarakat berarti berbuat suatu kebaikan yang ditujukan untuk memberi manfaat bagi kehidupan masyarakat.

Sedangkan masyarakat yang dimaksud adalah sekelompok orang yang hidup ber-dasarkan nilai-nila, aturan-aturan (norma) tertentu, yang terdiri atas berbagai jenis orang. Tua, muda, anak-anak, remaja, laki-laki, perempuan dengan berbagai status sosial. Seperti kaya, miskin, petani, politisi, pejabat, pegawai, guru, nelayan dan sebagainya.

Meskipun berbeda, mereka memiliki hak dan kewajiban yang sama. Mereka harus bekerja sama membangun wilayah (desa) menjaga persatuan dan kesatuan. Lebih dari itu semua taat terhadap peraturan yang berlaku yang sudah ditetapkan.

AFWAN
WASSALAM

BERITA TERKAIT
spot_img
spot_img
spot_img

BERITA POPULER