Timnas Indonesia mendapat pukulan berat menjelang Piala AFF 2022. Pelatih Shin Tae-yong kehilangan M. Dimas Drajad lantaran mengalami masalah lutut saat berlatih bersama klubnya, Persikabo 1973.
Dilansir dari https://www.bola.com/ Ketiadaan pemain asal Gresik itu bisa dikatakan sebuah mimpi buruk. Sudah lama Indonesia tak memiliki penyerang nomor sembilan yang bisa diandalkan untuk menggetarkan gawang lawan.
Dalam beberapa tahun terakhir, Timnas Indonesia memang cukup kesulitan mencari pemain berkualitas di pos penyerang utama. Tuntutan prestasi membuat seluruh tim menggunakan penyerang asing ketimbang para pemain lokal.
Minimnya opsi yang dimiliki di pentas internasional, membuat PSSI melakukan langkah naturalisasi. Walaupun dikecam beberapa pihak, nyatanya cara ini merupakan keputusan jangka pendek yang tepat.
Untuk turnamen dua tahunan kali ini, Indonesia akhirnya memanggil Ilija Spasojevic. Pemain asal Montenegro itu merupakan salah satu penyerang lokal berstatus tajam di kompetisi Liga 1.
Lantas, bagaimana rupa lini depan Timnas Indonesia saat menghadapi Filipina pada laga pamungkas grup di Stadion Rizal Memoriam, Senin (2/1/2023)? Berikut ulasan selengkapnya.
Spasojevic Sangat Dibutuhkan
Pemain asal Klub Bali United seharusnya kembali mendapatkan tempat utama di pertandingan nanti. Tenaganya masih penuh lantaran tak dimainkan kontra Thailand di pertandingan sebelumnya.
Kehadirannya memang sangat diperlukan di barisan lini serang. Dengan posturnya yang tinggi besar, ia akan sangat pas untuk berduel dengan barisan belakan Filipina yang berbadan kokoh.
Untuk menunjangnya, Dendy Sulistyawan dan Yakob Sayuri yang punya kecepatan menerobos ke belakang pertahanan lawan bakal jadi tandem yang pas untuknya.
Andai Spaso Tidak Tampil
Walau begitu, ada kemungkinan STY tak lagi memainkan Spasojevic. Jika itu pilihan yang diambil, M. Rafli bisa menggantikan perannya di lini depan sebagai ‘pemantul’ dan ‘pembuka ruang’ untuk rekan-rekannya.
Witan Sulaeman dan Saddil Ramdami jadi dua pemain ideal yang mungkin menemaninya. Kemampuan mereka dalam melakukan satu dua sentuhan akan sangat berguna dalam membongkar pertahanan lawan.
Selain itu, pergerakan ketiga pemain ini bisa lebih cair mengingat kemampuan Witan dan Saddil melakukan gerakan cut inside dan melepaskan tembakan dari tepi kotak penalti.(link/net)