Link, Banjarbaru-Setelah dua haul ditiadakan karena pandemi Covid-19, tahun ini Syarifah Badrun binti Habib Yusuf Al-Qaadari Al-Hasani ke 22, kembali dilaksanakan.
Berbeda dengan haul-haul sebelumnya, kali ini haul terasa lebih istimewa karena dibarengkan dengan haul Habin Ja’far bin Habib Sulaiman Baharun yang tak lain putra dari Syarifah Badrun.
“Alhamdulillah, tahun ini kami dapat melaksanakan haul ibu Syarifah Badrun yang sudah dua kali haul tidak dapat dilaksanakan secara umum. Tentu saja hal ini sangat menggebirakan. Lihat saja warga Kelurahan Sungai Tiung khususnya dan warga Cempaka pada umumnya bersama-sama bekergotongroyong mempersipkan acara ini,” ujar Antung Nurdin, Ketua Panitia Haul Syarifah Badrun, kepada Linkalimantan.com, Minggu 29 Mei 2022.
Jauh sebelum pelaksanaan ritual tersebut, Nurdin mengungkapkan jika pihak keluarga sudah mempersiapkan lokasi untuk kenyamanan jamaah dalam mengikuti ritual. Jadi nantinya jamaah yang datang bisa menempati lokasi-lokasi tersebut. Diantaranya areal yang ada di belakang Kubah Syarifah Badrun.
Haul ke-22 Syarifah Badrun Binti Habib Yusuf Al Qaadiry Al Hasani ini ungkapnya, seperti yang sudah-sudah dilaksanakan di Jalan Mistar Cokrokusumo RT 21 RW 07, Kelurahan Sungai Tiung Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru.
“Seluruh persiapan dari tenda-tenda sampai dapur umum sudah selesai. Begitu juga titik-titik parkir dan jalur lalu lintas juga sudah dipersiapkan. Alhamdulillah, semuanya sudah siap. Termasuk undangan, juga sudah tersampaikan,” katanya.
Sementara itu, siapa Syarifah Badrun binti Syarif Yusuf al-Qadiri al-Hasani? Dari beberapa referensi disebutkan, beliau adalah salah satu seorang wali Allah yang mazjub sampai sampai anak beliau Habi Ja’far bin Habib Sulaiman Baharun pun menjadi wali mazjub.
Kedua waliAllah ini sama-sama bermakam di Jalan HM Mistar CokroKusumo, Sungai Tiung, Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
Semasa hidupnya ungkap Antung Nurdin, banyak masyarakat setempat yang meminta doa kepada Syarifah Badrun, termasuk doa menolak bala. Bahkan pernah satu ketika Allah Swt menunjukkan karomah yang diberikan kepada Syarifah Badrun saat memadamkan kebakaran di Kecamatan Cempaka.
“Dahulu pernah terjadi kebakaran di dekat PLN arah Gunung Kupang. Terus Syarifah Badrun mengambil sebatang kayu durian, kemudian beliau mengencingi pohon itu, tiba-tiba api yang berkobar langsung padam,” tuturnya.
Keistimewaan lain yang juga pernah ditemui masyarakat setempat dari Syarifah Badrun semasa hidup, antara lian, Syarifah Badrun sangat suka membeli dagangan orang yang tidak laku berjualan. “Jika ada penjual yang sepi dagangannya, maka beliau membeli jualan pedagang itu, tidak lama, dagangan orang itu akan ramai dengan pembeli,” katanya.(Linkalimantan.com)