Linkalimantan.com-Dulu, model identik dengan tubuh yang kurus, tinggi, berkulit putih, dengan rambut ikal atau lurus. Namun sekarang, dunia modeling sudah berubah. Salah satunya adalah Melanie Gaydos, seorang model pemberani yang berhasil mendobrak stereotip di dunia modeling.
Perempuan berusia 32 tahun ini tidak hanya menantang industri fashion, tapi juga menyoroti pentingnya keragaman dalam dunia kecantikan. Yuk, simak kisah Melanie Gaydos yang dilansir dari Bright Side!
Terlahir dengan Kondisi Genetik Langka
Melanie Gaydos terlahir dengan kondisi displasia ektodermal, istilah kolektif untuk beberapa kondisi genetik yang sangat langka yang memengaruhi pertumbuhan kulit, rambut, dan kuku. Karena penampilannya, Gaydos mendapatkan kritikan keras saat masih muda. Namun, kritikan tersebut tidak menghentikan niatnya untuk menjadi model terkenal.
Awal Karier Melanie Gaydos
Gaydos mulai menjadi model saat menghadiri Pratt Institute di New York. Dia mendapatkan banyak perhatian setelah tampil di video musik Rammstein dan tawaran terus datang padanya. Tidak ada yang menyangka kalau kondisi khusus yang dimiliki Gaydos merupakan ciri ideal untuk fashion kelas atas dan gaya avant-garde.
Lalui Perjalanan Hidup yang Sulit
Ketenaran dan kepopuleran yang Gaydos dapatkan saat ini tidaklah mudah. Saat duduk di sekolah dasar, Gaydos tidak memiliki teman. Orang-orang juga melihatnya sebagai orang aneh, menakutkan, dan tidak manusiawi.
Gaydos muda sempat menjalani sekitar 30 operasi sehingga sering melewatkan sekolahnya karena harus dirawat di rumah sakit. Dia juga mengalami gangguan penglihatan karena bulu matanya melengkung ke dalam dan melukai kornea matanya.
Mencintai dan Menerima Diri Apa Adanya
Gaydos sempat memakai wig dan memakai gigi palsu karena tidak memiliki gigi dan rambut yang merupakan efek dari kondisi khusus yang dia miliki. Namun di tahun 2015, Gaydos memutuskan untuk berhenti dan memutuskan untuk mencintai dan menerima diri sendiri apa adanya.
“Beginilah cara saya dilahirkan. Ketika Anda dilahirkan dengan cara tertentu, Anda bertahan hidup,” jelasnya. Di tahun-tahun awal berkarier sebagai model, Gaydos tidak mengerti mengapa orang-orang memperlakukannya secara berbeda. Namun, Gaydos percaya bahwa segalanya akan membaik.
“Setiap orang memiliki rasa tidak amannya sendiri yang membatasi dan membuat depresi, salah satunya mengkhawatirkan penampilan orang lain dan pendapat orang lain tentang kita,” katanya. “Saya tidak mengerti mengapa orang tidak bisa bahagia dengan diri mereka sendiri dan bahagia untuk orang lain.”
Gaydos pun meminta para perempuan di luar sana yang memiliki kondisi khusus seperti dirinya untuk mencintai diri sendiri, percaya bahwa semua orang memiliki kecantikannya masing-masing. (net)
Sumber: beautynesia.id