Meski berbeda dari kebanyakan orang, Abigail Adams tidak pernah menyerah untuk menjalani kehidupannya. Terbukti di usia 22 tahun, dia telah menjadi salah satu model runway di New York Fashion Week, tampil sebagai pemandu sorak di Macy’s Thanksgiving Day Parade, dan menjadi keynote unggulan ESPN di USA Special Olympics Summer Games. Sekarang, superstar yang berbasis di Florida ini meluncurkan lini kosmetik dan pakaian untuk memberdayakan orang lain.
“Saya suka riasan. Saya ingin memberi tahu semua orang bahwa mereka benar-benar cantik luar dalam,” katanya. Dilansir dari Byrdie, Abigail Adams terlahir dengan down syndrome, didiagnosis dengan gagal berkembang, dan harus makan melalui selang makanan. Saat balita, dia belajar berjalan dan berbicara lebih lambat dari teman sebayanya.
Dilansir dari beautynesia.id melalui diet dan olahraga, Abigail menjadi perempuan pertama dengan disabilitas intelektual tertentu yang menyelesaikan sprint triathlon yang disetujui. Selain riasan, media sosialnya juga mencakup saran pelatihan triathlon. “Saya ingin membuat suara saya didengar sehingga saya dapat menunjukkan kepada orang-orang siapa saya sebenarnya,” jelas Abigail.
Selama lima tahun terakhir, orang-orang telah mengenal siapa Abigail Adams sebenarnya. Pada tahun 2018, dia berjalan di New York Fashion Week dengan ansambel ungu cerah yang dirancang oleh Elizabeth Tran dari Teens Go Green. Dia juga menjadi model dalam penggalangan dana untuk Rumah Sakit Penelitian Anak St. Jude, muncul dalam iklan Disney, dan membantu mengumpulkan ribuan dolar untuk amal.
Pada Maret 2022, Abigail meluncurkan lini riasan dan pakaian Shimma. Sejalan dengan misinya untuk memberdayakan orang lain, Abigail mendonasikan sebagian dari seluruh hasil penjualan produk Shimma kepada organisasi yang mendukung orang-orang berkebutuhan khusus. “Tujuan hidup saya adalah membuat segalanya lebih baik,” kata Abigail.
Impian jangka panjang Abigail adalah menjadi aktris di Los Angeles dan guru sains. Selain bersosialisasi dengan orang-orang terdekat, beberapa organisasi sering kali bekerja sama dengannya untuk memberikan presentasi yang mengadvokasi orang-orang dengan down syndrome dan atlet muda pada umumnya.
Dia pernah menjadi pembicara di International Cheer Union, di mana dia membantu memengaruhi penerimaan pemandu sorak Olimpiade Khusus untuk diikutsertakan dalam kompetisi dunia. Pada bulan Juli, Google mengajak Abigail bekerja sama untuk mengunjungi kantor mereka di North Carolina sebagai pembicara motivasi.
Saat Special Olympics USA Games diselenggarakan, Abigail naik ke atas panggung dan berbicara dengan ratusan penonton. “Ketika Anda menolak untuk menyerah, Anda mengirim pesan ke dunia dengan pesan penuh harapan dan pesan penuh kemenangan. Jangan menyerah!” katanya.
(sumber: beautynesia.id)