spot_img

Mengurai Keruwetan Dalam Kehidupan

Bismillahirrahmanirrahim
Manusia hanya menyelaraskan kehidupan alam semesta. Manusia  tak bisa mengatur kehidupan. Sebaliknya setiap saat alam semesta memberikan keruwetan bagi manusia. Bagi manusia waras, keruwetan menjadikan dirinya terus berjalan untuk mengapai tujuan.

Safariyansyah, Budayawan Spiritualis
Mencari yang Hilang Memelihara yang Terlupakan

Keruwetan selalu menjadi bagian dari setiap insan yang ada di muka bumi ini. Sebagian dari mereka memilih untuk menghindarinya (meskipun tidak mungkin terbebas dari keruwetan), sebagian lagi justru menjadikannya sebagai sarana untuk memperbaiki kualitas spiritualnya. Apa pun latar belakang agamanya.

Ngaji Dialog di Beranda Kediaman Birokrat Spiritualis DR Mada Teruna  terlalu indah untuk diungkapkan dengan kalimat. Ada saja materi bertajuk keseharian yang menjadi bahasan utama. Seperti halnya keruwetan hidup yang menjadi materi tulisan saya kali ini.

Keruwetan muncul siapa yang mengadakan? Simple, kami bersepakat hal itu disediakan alam semesta yang harus disikapi manusia. Dalam kontek manusia sebagai khalifah di muka bumi. Sebagai khalifah di muka bumi, bukankah keruwetan menjadi salah satu yang harus dikelola.

Kebiasaan, dalam kehidupan sosial masyarakat kita terkondisi dengan dua keadaan.  Yakni zona nyaman dan zona tantangan dengan masing-masing alibinya.

“Saya tidak ingin ikut-ikutan urusan politik” ini salah satu kalimat lazim yang kerap kali diungkapkan banyak orang. Alasannya jelas tidak ingin mempersulit hidupnya alias berada di zona nyaman. Namun dalam praktiknya tidak sedikit pula dari mereka dalam keseharian membicarakan apa yang diikrarkannya tersebut. Ujung-ujung justru mereka ini pusing sendiri tanpa tahu sebabnya.

Baca juga  Petunjuk yang Benar dan Sempurna Hanya Dari Allah SWT

Aneh kan? Begitulah alam semesta. Manusia tidak akan bisa mengaturnya dan lepas dari yang namanya keruwetan. Karena didalamnya ada energy dahsyat, baik positif maupun sebaliknya. Bagi manusia waras hal ini justru menjadi tantangan untuk mengurainya dan mengelola.

Namanya juga mengurai, ujungnya ada klaster-klaster di dalamnya. Gampangnya ada sampah yang dipenuhi energy negatif dan sari dengan energy positifnya. Pun demikian, sampah pun masih bisa dikelola untuk menjadikan manfaat (kalau ada).

Semua itu tentu saja melalui proses yang tidak sederhana. Dibutuhkan bimbingan dan kecerdasan spiritual. Sebagaimana Alquran membimbing ummat Nabi Muhammad dalam menjalani kehidupan singkat di dunia yang tidak abadi ini.

Ada ungkapan orang bijak,
DARI PROBLEM MENGHASILKAN KATA KATA , DARI KATA-KATA MEMBUAHKAN PERBUATAN. PERBUATAN AKAN MEMBUAHKAN KEBIASAAN. KEBIASAAN ITU AKAN MEMBUAHKAN KARAKTER. KARAKTER MEMBUAHKAN PERUBAHAN.

AFWAN
WASSALAM

BERITA LAINNYA

spot_img
spot_img

BERITA TERBARU