Sabtu, April 20, 2024

Menikmati Eksotic Pendulangan Hingga Kuliner di Cempaka (1)

Mayoritas Suku Banjar, Mendulang Intan Jadi Andalan

Cempaka, adalah salah satu wilayah yang termasuk dalam teritorial Kota Banjarbaru. berbeda dengan kecamatan lain yang multikultur, Kecamatan Cempaka mayoritas dihuni masyarakat bersuku Banjar. Begitu juga budayanya, disini budaya Banjar yang berpegang teguh dengan ajaran Islam sangat kental.

Kecamatan Cempaka memang eksotic. Mungkin di daerah inilah masih ada perkampungan di Kota Banjarbaru yang mempertahankan budaya masyarakat Banjar tempo dulu. Rumah-rumah Banjar yang khas dengan konstruksi tinggi masih banyak di sana. Walau sebagian catnya sudah kusam.

Namun jangan salah, pola kehidupan modern juga tumbuh dengan baik disana. Tetapi tentu saja tidak meninggalkan adat dan kebiasaan budaya yang telah terpatri hingga puluhan tahun silam.

“Mudahnya, kehidupan masyarakat di kampong-kampung wilayah Cempaka tak ubahnya kehidupan masyarakat Banjar yang ada di Kota Martapura. Semuanya berpegang teguh dengan sendi-sendi ajaran Islam,” ujar Sekcam Cempaka, M Firmansyah.

Firman sebelum menjadi Sekcam Cempaka, karir pegawainya lebih banyak di RSUD Idaman Banjarbaru ini menyebutkan, menjadi pegawai yang ditugaskan di Cempaka menjadi pengalaman tersendiri baginya.

“Dalam kurun waktu puluhan tahun, di sini merupakan sentral kegiatan pendulangan emas yang ada di Kalimantan Selatan. Hebatnya lagi, dari waktu ke waktu lokasi yang ditambang itu-itu saja. Tetapi tetap saja ada butiran emas dan intan yang didapat,” ujarnya.

Baca Juga  Warga Sungai Tiung Terima Bantuan Dari Gubernur

Pendulangan intan Cempaka memang eksotic. Seakan tak lekang digerus jaman. Begitu juga para penggiatnya, mereka tetap gigih menggali lubang-lubang bekas pendulangan dulu.

“Mendulang intan itu pekerjaan sangat istimewa. Semangat untuk mendapatkan rizki saat berangkat luar biasa besar. Walau tak jarang saat pulang tak sepeser rupiah dihasilnya. Begitu seterusnya hingga betapa bahagianya ketika shalawat berkumandang dari lubang-lubang pendulangan sebagai penanda si galuh telah ditemukan,” ungkap Wahid, yang mengaku telah lama meninggalkan aktivitas mendulang intan.

Disisi lain, tidak sedikit wisatawan yang datang ke Bumi Antasari dengan tujuan utama mengunjungi aktivitas tambang intan tradisonal.

“Sebelum Covid-19 banyak wisatawan asing yang datang ke sini. Kebanyakan mereka datang ke pendulangan Pumpung dimana Intan Trisakti ditemukan. Kini wisatawan kembali sepi karena wabah Covid-19,” ujar Usuf yang mengaku kerap manjadi gaide para wisatan asing saat mengunjungi pendulangan.(bersambung)

spot_img
spot_img
spot_img

TERPOPULER

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img