spot_img

Naker Award 2023, Provinsi Kalsel Terbaik Nasional

Link, Jakarta – Provinsi Kalimantan Selatan berhasil meraih penghargaan tingkat nasional pada Naker Award 2023 yang diselenggarakan Kementerian Ketenagakerjaan RI, di Balai Sarbini Jakarta Selatan, Jumat (1/12) siang.

Pada Naker Award 2023 tersebut, Kalsel berhasil meraih peringkat 2 Olimpiade Pengupahan Berbasis Produktivitas Kategori Perusahaan Kecil yakni perusahaan BPR Mitra Multidana.

Kepala Dinas Tenaga dan Transmigrasi Kalsel Irfan Sayuti mengatakan, capaian prestasi tersebut berkat motivasi yang tiada henti-hentinya Gubernur Kalimantan Selatan H. Sahbirin Noor atau Paman Birin.

“Berkat dukungan Paman Birin, setiap program dan kegiatan di jajaran Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi insya Allah akan memberikan manfaat dan berdampak langsung kepada masyarakat Kalsel,” ujarnya.

Menurut Irfan, dengan adanya penghargaan naker award ini, akan semakin menambah semangat bagi jajaran Disnakertrans Kalsel untuk terus meningkat kinerja dalam upaya melakukan pembinaan terhadap perusahaan di Kalimantan Selatan.

“Alhamdulillah, atas raihan BPR Mitra Multidana Bersama ini, BPR Mitra Multidana Bersamaakan menjadi role model untuk penerapan pengupahan yang ideal kedepan. Sehingga ini akan berdampak pada kesejahteraan pekerja dan produktivitas bagi perusahaan untuk terus meningkatkan daya saing mereka,” harapnya.

Baca juga  Perbaikan Jalan Martapura Lama - Jejangkit Dianggarkan di 2024

Sementara itu, Wakil Presiden RI KH. Ma’ruf Amin dalam sambutannya mengatakan, saat ini sektor ketenagakerjaan Indonesia mulai bangkit dan pulih pasca hantaman pandemi Covid-19. Hal ini tampak dari tingkat pengangguran terbuka maupun setengah pengangguran yang menunjukkan penurunan, selaras dengan pertambahan penduduk yang bekerja.

Namun demikian, ia menilai, sejumlah persoalan dalam pembangunan ketenagakerjaan di tanah air masih menjadi tantangan, seperti rendahnya tingkat pendidikan dan produktivitas tenaga kerja.

“Lebih dari setengah penduduk bekerja masih berlatar pendidikan SMP ke bawah. Di samping itu, hampir 60% pekerja yang bergerak di sektor informal mengindikasikan tingkat produktivitas yang masih rendah,” ujarnya. (wahyu/BBAM)

BERITA LAINNYA

spot_img
spot_img

BERITA TERBARU