Link, Banjarbaru – Gubernur Kalsel H. Sahbirin Noor didampingi Ketua TPKK Kalsel H. Raudatul Jannah ( Paman Birin dan Acil Odah) kompak memberikan edukasi siaga bencanakepada setiap kelurga di Kalimantan Selatan. Untuk itu dibutuhkan pengetahuan dasar mengenai kebencanaan. Sehingga hal tersebut dapat mengenali risiko ketika terjadi bencana.
Seusai memberikan tambahan bantuan alat penanggulangan bencana untuk Kabupaten/kota se Kalimantan Selatan dan memimpin apel, Paman Birin dan Acil Odah juga melakukan Podcast Tangguh (Obrolan Santai Seputar Kebencanaan) yang merupakan program dari BPBD Kalsel.
“Kita harap, setiap kepada keluarga harus siap siaga dan tanggap akan datangnya bencana. Bencana tidak direncanakan, bisa datang kapan saja. Pemerintah tentu akan terus mensosialisasikan kepada masyarakat akan pentingnya mitigasi bencana,” ujar Paman Birin.
Birin berpesan, agar kiranya setiap keluarga siap menghadapi musim kemarau, terutama terkait masalah kebakaran hutan dan lahan yang sering menjadi ketika memasuki musim kemarau panjang.
“Termasuk bersih-bersih semak di pekarangan rumah masing-masing, itu harus dilakukan, sehingga bencana-bencana karhutla seperti tahun sebelumnya itu tidak terulang lagi,” tukasnya.
Untuk itu, Paman Birin berharap dalam mengantisipasi datangnya musim kemarau, masyarakat benar-benar harus siap sehingga karhutla dapat ditekan spot titik apinya.
Sementara itu, Acil Odah sebagai Ketua TP PKK Kalsel ini juga mengatakan setiap keluarga yang ada di Kalimantan Selatan harus memiliki pengetahuan dasar mengenai kebencanaan, sehingga hal tersebut dapat mengenali risiko ketika terjadi bencana.
“Keluarga merupakan aspek utama yang harus diberikan pemahaman tentang mitigasi bencana. Jika terjadi bencana mereka ini tahu langkah pertama yang harus dilakukan apa, sehingga hal tersebut dapat meminimalisir kerusakan atau pun korban,” ucapnya
Menurutnya, TP PKK Kalsel terus memberikan edukasi siaga bencana, terlebih bagi masyarakat yang tempat tinggalnya rawan terjadi bencana.
“Misalnya ketika terjadi kebakaran, dengan kita memberikan edukasi kepada masyarakat, maka masyarakat ini nantinya mengerti hal-hal dasar apa yang harus dilakukan ketika menghadapi kebakaran. Misalnya yang dilakukan masyarakat pertama adalah tidak panik lalu menyelamatkan keluarganya” tuturnya.
Edukasi siaga bencana yang diberikan paparnya, diantaranya dengan melakukan langkah-langkah yang tepat, menurut Acil Odah, hal tersebut akan mengurangi dampak fatal yang ditimbulkan akibat bencana.
Untuk itu, setidaknya ada beberapa langkah untuk menuju keluarga tangguh bencana. Pertama, masyarakat harus menyimpan nomor penting seperti kepada desa, PMI, BPBD dan lainnya. Kedua, siapkan tas siaga bencana. Dan ketiga, tentukan tempat penyelamatan diri dan pertemuan keluarga saat terjadi bencana. (wahyu)