Link, Martapura – Dibangun sejak Mei 2021, akhirnya pembangunan Air Santri di Desa Murung Kenanga, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan mancapai 100 persen.
Pembangunan Air Santri Desa Murung Kenanga, Kecamatan Martapura Kota dengan anggaran Rp32,4 Milyar dinyatakan rampung 100 persen.
“Alhamdulillah progresnya sudah 100 persen. Sekarang kita sudah memasuki fase pemeliharaan,” ujar FK Eka, Manager PT Diatasa Media KSO, kepada pewarta.
Fase pemeliharaan proyek pembangunan tersebut ungkap Eka, akan dilakukan selama enam bulan atau 180 hari.
“Kalau toh saat ini masih ada kegiatan di proyek, itu hanya aktivitas merapikan saja. Kalau fisik semuanya sudah selesai,” katanya.
Selama pengerjaan proyek yang menggunakan anggaran APBN tersebut, Eka mengaku secara umum berlangsung lancar.
“Kendalanya kan pada waktu November 2021 sampai Maret 2022 itu. Karena saat itu Sungai Martapura kondisinya banjir. Setelah itu aktivitas proyek berjalan lancar,” katanya.
Ditempat yang sama, H Khairuddin Ketua Badan Perwakilan Desa (BPD) Murung Kenanga, Martapura Kota mengaku gembira dengan selesainya pembangunan Air Santri tersebut.
“Air Santri ini jelas sangat penting keberadaannya. Selain sebagai symbol sejarah bahwa di sini dulunya merupakan pelabuhan besar, juga sangat penting dalam perekonomian masyarakat di sini,” ujarnya.
Sekadar mengingatkan, pembangunan Air Santri Desa Murung Kenanga tersebut terkoneksi dengan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik (SPALD) Komunal yang dilengkapi 7 unit.
Ke 7 unit tersebut adalah, Tempat Pengolahan Sampah-Reduce, Reuse, Recycle (TPS 3R), 1 unit penataan rumah di bantaran 550 m2, jalan paving block sepanjang 210 meter dan jaringan perpipaan air bersih dan tanggul penahan banjir sepanjang 500 meter, serta 2 dermaga.
“Ada banyak agenda tahunan yang sudah kami rencanakan di kawasan Air Santri ini. satu diantaranya menjadi pelabuhan kapal-kapal yang membawa jamaah haul-haul besar. Baik di sekitar Tungul Hirang dengan Wali Limanya maupun haul-haul besar lainnya,” katanya.
Sementara itu, dari pantauan Linkalimantan.com, saat ini sudah banyak masyarakat yang mengunjungi kawasan pelabuhan tersebut. Di sore hari bukan hanya masyarakat sekitar yang memenuhi kawasan tepat di bantaran Sungai Martapura ini.
“banyak juga masyarakat dari luar Murung Kenanga yang sudah berkunjung ke sini. Dampak ikutannya, warung-warung kuliner pun mulai tumbuh di sini,” katanya. (spy)