Minggu, April 13, 2025
BerandaLinkFlashPresiden Tegaskan Politik Luar Negeri Indonesia Netralitas

Presiden Tegaskan Politik Luar Negeri Indonesia Netralitas

Linkalimantan.com – Presiden Prabowo Subianto memaparkan filosofi politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif, netral, dan mengedepankan hubungan damai dengan semua pihak. Ia menyebut bahwa prinsip netralitas telah menjadi tradisi sejak Indonesia bersama India, Mesir, dan Yugoslavia mendirikan Gerakan Non-Blok.

“Rakyat kami tidak ingin dilibatkan dalam aliansi atau blok mana pun, khususnya blok militer. Kami netral,” ujar Presiden Prabowo dikutip dari laman Presiden Republik Indonesia, Sabtu, 12 April 2025..

Presiden Prabowo juga menekankan bahwa prinsip netralitas ini sejalan dengan filosofi kuno yang menjadi warisan peradaban Asia. Prinsip tersebut bahkan telah ia pegang teguh sejak awal masa kampanye.

“Seribu teman terlalu sedikit. Satu musuh terlalu banyak. Kalimat ini sangat sederhana tapi sulit untuk diwujudkan,” ucap Presiden.

Filosofi ini, menurutnya, juga menjadi fondasi suksesnya perdamaian di kawasan Asia Tenggara melalui pembentukan ASEAN. Presiden Prabowo menyebut bahwa meski ada perbedaan, ASEAN memilih berdialog daripada bertikai.

BACA JUGA :  Presiden Prabowo Subianto Akan Benahi Sektor Pertanian Indonesia Untuk Jadi Lumbung Pangan Dunia

“Kita memiliki perbedaan, tapi kita cenderung menggunakan diplomasi. Kita cenderung bicara, bicara, dan bicara. Dan terkadang bicara itu membosankan, tapi lebih baik bicara daripada bertikai,” tutur Presiden.

Presiden Prabowo pun menegaskan visinya untuk menjadikan Indonesia sebagai jembatan dan mediator dalam hubungan internasional, khususnya dengan negara-negara besar di dunia. Ia menyampaikan pentingnya menjaga hubungan baik dengan seluruh kekuatan global demi menciptakan stabilitas dan kerja sama yang saling menguntungkan.

Lebih lanjut, Presiden Prabowo menyampaikan bahwa sejak awal kepemimpinannya, ia telah menetapkan kebijakan politik luar negeri bertetangga baik. Hal tersebut sebagai salah satu prinsip utama diplomasi Indonesia.

“Saya ingin berada dalam hubungan yang sangat baik. Saya ingin menghormati semua kekuatan besar, sebagaimana saya berharap mereka juga menghormati kita,” tegasnya. (spy)

BERITA TERKAIT
spot_img
- Advertisment -spot_img

BERITA POPULER