Sabtu, April 20, 2024

Tekan Laju HIV/AIDS, KPA Banjarbaru Mantapkan Kampanye ABAT

Link, Banjarbaru – Guna menekan laju HIV/AIDS dan memberikan pengetahuan kepada kaum muda mengenai HIV dan AIDS secara benar dan komprehensif. Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Banjarbaru terus lakukan kampanye Aku Bangga Aku Tahu (ABAT) HIV/AIDS.

Sekretaris KPA Kota Banjarbaru, Edi Sampana mengatakan, kampanye ABAT digelar guna mendukung target Kementerian Kesehatan di tahun 2030 Indonesia mencapai eliminasi HIV.

“Yaitu tercapainya 3 zero yang artinya tidak ada infeksi baru HIV, tidak ada orang wafat yang ada hubungannya dengan HIV, dan tidak ada diskriminasi pada pengidap HIV,” tuturnya.

Edi melanjutkan, untuk pencapai 3 zero, maka paling lambat pada tahun 2027, Indonesia sudah harus mencapai lebih dari 95 persen pengidap HIV sudah terdeteksi, lebih dari 95 persen pengidap HIV tadi menelan ARV, dan virusnya sudah tersupresi.

“Salah satu syarat agar tercapai 3 zero ini adalah berhasilnya pencegahan HIV pada generasi muda. Lebih spesifik yakni minimal lebih dari 95 persen penduduk usia 15 sampai 24 tahun berpengetahuan komprehensif (tidak setengah-setengah) tentang HIV,” tuturnya.

Masih kata Edi, bila remaja berpengetahuan komprehensif, diharapkan ia pada masa selanjutnya tidak akan melakukan perilaku berisiko dan tidak menstigma atau mendiskriminasi pengaidap HIV. Jadi bila cakupan minimal 95 persen dapat dicapai kontinyu dari tahun ke tahun, diharapkan pada tahun 2030 akan tercapai 2 dari 3 zero, yakni tidak ada infeksi baru HIV dan tidak ada diskriminasi pada pengidap HIV.

Baca Juga  Kasus HIV/AIDS Banjarbaru Berkurang Pada 2022

Sejak tahun 2013 di Kota Banjarbaru dilakukan kampanye ABAT, khususnya pada siswa kelas 3 SLTP sampai kelas 3 SLTA rentang usia 15 hingga 18 tahun.

“Di Banjarbaru hasilnya tidak menggembirakan,” ucap Edi.

Hal itu dikarenakan, siswa tersebut yang berpengetahuan komprehensif tidak pernah mencapai 95 persen, yakni

tahun 2013 sebesar 65,88 persen, tahun 2014 85,28 persen, tahun 2015 68,79 persen, tahun 2016 58,40 persen, tahun 2017 59,60 persen, tahun 2018 48,23 persen, tahun 2019 60,3 persen, dan tahun 2021 sebesar 59,6 persen.

“Berdasarkan data tersebut, perlu kampanye ABAT terus dilakukan petugas puskesmas dan guru, juga oleh sektor yang lain. Petugas Puskesmas perlu rutin melakukan pertemuan dengan guru di SLTP dan SLTA se Kota Banjarbaru untuk pembinaan dan monitoring,” tuturnya Edi. (juwita/BBAM)

spot_img
spot_img
spot_img

TERPOPULER

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img