Link, Martapura – Setelah 5 hari dihantam air bah, Sabtu sekitar pukul 06.00 Wita, Jembatan Pulau Pibgaran Ilir tak kuasa lagi bertahan. Jembatan gantung berkontruksi ulin tersebut putus dan tudak memunkinkan lagi digunakan.
Dengan demikian, akses penghubung warga RT03 dengan RT07 Desa Pingaran Ilir, Kecamatan Astambul yang dihantam tumpukan berbagai meterial yang terbawa derasnya arus akibat luapan air Sungai Riam Kiwa sejak 11 Januari 2022 lalu, terputus.
Akibatnya, sekitar 140 lebih Kepala Keluarga (KK) yang berada di RT07 Desa Pingaran Ilir yang kerap memanfaatkan jembatan kayu ulin yang lebih dikenal warga setempat dengan sebutan ‘Jembatan Pulau’ itu harus mencari akses lain untuk menyeberang ke RT03. Yakni memutar melalui Jalan Ahmad Yani menuju jembatan bailey di Desa Pingaran.
“Sebenarnya tumpukan meterial ini sudah dilakukan pembersihan dinas terkait bersama warga setempat. Namun, tumpukan meterial datang lagi terbawa arus air dari Sungai Riam Kiwa. Tak kuat menahan dorongan tumpukan meterial, akhirnya jembatan pun ambruk pada pukul 06.00 Wita pagi,” ujar Fadilah warga Desa Pingaran Ilir.
Karena kondisi Jembatan Pulau sudah tidak memungkinkan untuk dilewati masyarakat setempat, papar Fadilah lebih jauh, akses penghubung RT03 dengan RT07 Desa Pingaran Ilir pun terpaksa harus dilakukan penutupan sementara.
“Kami pun berharap agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjar melalui dinas terkait segera melakukan perbaikan. Karena banyak juga anak-anak sekolah yang memanfaatkan jembatan ini untuk menyeberang,” harapnya.
Ditempat yang sama, Ahmad Zaini selaku Kepala Desa (Kades) Pingaran Ilir menjelaskan, sebelumnya jembatan pulau tersebut ambruk, sekitar pukul 4.30 Wita, meterial yang terbawa arus kembali menumpuk di badan jembatan yang membentang di atas aliran Sungai Martapura.
“Alhamdulillah, saat kejadian tidak ada warga yang melintas. Namun, untuk akses menyebrang warga setempat sementara ini terpaksa menggunakan perahu kecil atau sampan milik warga masing-masing,” tuturnya.
Besok, lanjut Ahmad Zaini melanjutkan, Bidang Bina Marga dari Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Pertanahan (PUPRP) Kabupaten Banjar bersama Babinsa TNI akan melakukan pembongkaran kontruksi badan jembatan sepenuhnya.
Pasca mendapat informasi ambruknya jembatan Pulau Pingaran Ilir, Bidang Bina Marga dari Dinas PUPR, serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjar, serta Koramil pun langsung meninjau kelokasi kejadian.(zainuddin/linkalimantan.com)