Link, Jakarta – Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, kembali mengalami dua kali erupsi sepanjang Selasa (23/1/2024), yakni pada pukul 15.48 dan 18.53 WIB.
Erupsi pertama pada pukul 15.48 WIB terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 128 detik, namun tinggi kolom erupsi tidak teramati.
Hal tersebut disampaikan Petugas Pos Pengamatan Gunung api Semeru, Ghufron Alwi, melalui keterangan tertulisnya, seperti dilansir ANTARA, Selasa (23/1/2024).
Menurut Ghufron, bahwa dua kali erupsi terjadi pukul 18.53 WIB, dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 800 meter di atas puncak (sekitar 4.476 meter di atas permukaan laut)
Menurutnya, kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur laut dan timur. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 123 detik.
Berdasarkan data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, sepanjang 2024, gunung yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu tercatat telah mengalami erupsi sebanyak sembilan kali.
Status gunung tertinggi di Pulau Jawa itu masih pada Level III atau Siaga, sehingga petugas mengimbau masyarakat agar tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi dilanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
“Kemudian warga juga tidak boleh beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar),” katanya. (tri)
Sumber:infopublik