18.5 C
New York
Sabtu, September 28, 2024

Buy now

spot_img

Gunakan Teknologi Modifikasi Cuaca Isi 43 Bendungan

Link, Jakarta – Fenomena El Nino berdampak turunnya volume tampungan 43 bendungan di Pulau Jawa. Penerapan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) menjadi salah satu solusi yang kini tengah dijalankan.

“Teknologi modifikasi cuaca yang sering dilakukan oleh BMKG juga bertujuan untuk mengisi bendungan dan mengurangi risiko hujan atau banjir di berbagai tempat.  Dengan teknologi modifikasi cuaca kita bisa memonitor berapa kubik air yang kita dapat,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam siaran pers yang diterima InfoPublik pada Minggu (9/6/2024).

Pelaksanaan TMC terbagi menjadi tiga posko, yakni Posko 2 di Bandung untuk 8 bendungan, Posko 3 di Solo untuk 23 bendungan dan Posko 4 di Malang untuk 12 bendungan.

Pelaksanaan Teknologi Modifikasi Cuaca merupakan kerja sama antara Kementerian PUPR dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU).

Untuk diketahui, akibat El Nino, volume tampungan bendungan di Pulau Jawa berkurang sekitar 19 persen atau sebesar 981,5 juta meter kubik air. Salah satu dampak adalah berkurangnya pasokan air untuk irigasi, pada gilirannya akan mengurangi luas lahan yang dapat diairi pada musim tanam.

Baca juga  BMKG: Kalsel Dilanda Cuaca Ekstrem Hingga 2 Maret

Diharapkan melalui TMC ini dapat mengatasi defisit volume tampungan dan memastikan ketersediaan air selama Masa Tanam II, sehingga petani tetap bisa panen dan rencana layanan irigasi untuk Masa Tanam III dapat ditingkatkan.

Teknologi Modifikasi Cuaca direncanakan dilakukan dengan 1-3 sorti (penerbangan) per hari, menggunakan 800 kilogram (kg) garam food grade dalam setiap penyemaian. Garam food grade digunakan supaya tidak mencemari lingkungan.

Senada itu Direktur Bina Operasi dan Pemeriharaan Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Alam (SDA) Adek Rizaldi mengatakan TMC dilakukan sebagai upaya mitigasi dari perubahan iklim yang memengaruhi SDA.

“TMC merupakan upaya Dirjen SDA dalam rangka mitigasi dampak musim kemarau yang merupakan bagian dalam pengelolaan sumber daya air,” sebut Adek Rizaldi.

Kegiatan TMC telah dilaksanakan sejak tanggal 1-5 Juni 2024 dengan hasil terjadi hujan di sekitar 22 Bendungan dari target 43 Bendungan, yaitu Bendungan Jatiluhur, Kedung Ombo, Wadaslintang, Logung, Gembong, Sanggeh, Cipancuh, Bolang, Banyukuwung, Panohan, Grawang, Randugunting, Gunung Rowo, Gondang Lamongan, Prijetan, Telaga Ngebel, Rancabeureum, Malahayu, Lodan, Cacaban, ⁠Wonorejo dan ⁠Pacal.(spy)

BERITA LAINNYA

Stay Connected

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

BERITA TERBARU