Link, Martapura – Pasca terendam banjir beberapa bulan sejumlah infrastruktur di wilayah Kabupaten Banjar rusak. Utamanya sejumlah ruas jalan dan jembatan yang kondisinya berdampak pada kelancaran transportasi masyarakat.
Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan (PUPRP) Kabupaten Banjar melalui Kepala Bidang Bina Marga (Kabid BM) Jimmy saat dikonfirmasi mengungkapkan, pihaknya telah mencatat sejumlah infrastruktur jalan dan jembatan di 9 kecamatan rusak akibat terdampak banjir.
“Kami baru selesai melakukan pendataan sejumlah infrastruktur jalan dan jembatan yang terdampak bencana banjir. Karena data ini juga dibutuhkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjar, dan sudah kami serahkan. Mudah-mudahan BPBD bisa follow up,” ujarnya.
Tentunya, lanjut Jimmy, di internal Dinas PUPRP Kabupaten Banjar juga akan menindaklanjuti dan melaporkan data tersebut kepada pimpinan.
“Jadi kami laporkan terlebih dahulu kepada pimpinan untuk meminta arahan, apakah segera ditindaklanjuti atau seperti apa nantinya. Karena memang didapati sejumlah ruas jalan yang mengalami kerusakan hingga berlubang dan longsor. Seperti yang terjadi di Desa Sungai Tabuk, Kecamatan Simpang Empat yang jalannya mengalami longsor cukup panjang,” katanya.
Tak terkecuali infrastruktur jembatan, papar Jimmy lebih jauh, juga mengalami kerusakan akibat terdampak banjir. Namun, ada juga jalan dan jembatan yang sudah mengalami kerusakan sebelum terdampak banjir. Total ada sebanyak 7 jembatan yang mengalami kerusakan.
“Seperti yang terjadi di wilayah Kecamatan Astambul, Cintapuri Darussalam, Karang Intan, dan di Kecamatan Simpang Empat. Dengan data ini, paling tidak menjadi inventaris kami untuk melakukan tindakan selanjutnya.
Jimmy juga mengestimasikan, kalau sejumlah infrastruktur jalan dan jembatan yang rusak akibat terdampak banjir dilakukan penanganan seluruh, tentunya anggaran sebesar Rp7 Miliar tidak akan cukup.
“Terkait anggaran yang akan digunakan, kita masih belum dapat memastikan. Karena itu harus kita laporkan terlebih dahulu, dan melihat mana saja yang menjadi skala prioritas untuk ditangani,” pungkasnya. (zainuddin/BBAM)