Link, Banjarbaru-Pemerintah Kota Banjarbaru inginkan seluruh pekerjaan proyek yang ada kedepannya dilelangkan. Dengan demikian tidak lagi ada pekerjaan yang dilakukan dengan pola penunjukan langsung (PL).
Wali Kota Banjarbaru HM Adtya Mufti Ariffin mengatakan, pola lelang seluruh kegiatan proyek bukan hanya keinginan dari dirinya sendiri. Tetapi sesuai hasil dari Monitoring Center for Pervention (MCP) Komisi Pemberantasan Korupsi.
“Jadi maksud dari MCP KPK itu jika kegiatan itu dalam satu lokasi dengan kerjaannya sama, maka itu disatukan semua jadi nilainya tidak bisa di PL kan lagi,” ungkap Wali Kota Banjarbaru Aditiya Mufti Arifin, saat diwawancara usai kegiatan pelantikan Pengurus PWI Kota Banjarbaru Rabu 2 November 2022.
Namun jika pekerjaan tersebut harus dilakukan PL maka akan dilakukan sesuai aturan saja.
“Kalau saya sih kita berjalan sesuai aturan saja. Jika memang harus di satu satukan, kalau pekerjaannya misalnya pengaspalan jalan lingkungan di suatu kelurahan, yang tadinya banyak PL digabung saja. Setelah digabung, lelang ,” tandasnya.
Namun untuk aturan itu, Aditiya menyarankan kepada para pewarta bisa menanyakan langsung kepada Unit Layanan Pengadaan (ULP).
Sementara itu berdasarkan PL Penunjukan Langsung Pokja Pemilihan melaksanakan Tender/Seleksi/Penunjukan Langsung untuk Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya dengan nilai Pagu Anggaran paket pengadaan bernilai paling sedikit di atas Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah). (oetaya/BBAM)
