spot_img

Di China Covid Ngamuk, Rakyat Indonesia Diminta Waspada

Linkalimantan.com – Dunia tak benar-benar terbebas dari kematian akibat virus Covid-19. Karena hingga kini tak sedikit laporan kasus kematian akibat mengalami gagal napas.

Dilansir dari detik.com (Minggu, 5/2/2023), menurut Pusat dan Pengendalian Pencegahan Penyakit China (CDC), 137 diantaranya meninggal karena mengalami gagal napas.

Secara kumulatif, angka kematian COVID-19 sejak 8 Desember menjadi 82.238 kasus, menurut data CDC. Beberapa ahli bahkan menduga perhitungan itu jauh dari fakta sebenarnya di lapangan.

Ada beberapa kasus COVID-19 yang meninggal di rumah dan tidak masuk dalam catatan pemerintah. Banyak dokter yang juga mengaku tidak mencatat kematian sebagai kasus COVID-19.

Menurut laporan Reuters lonjakan kasus dan kematian COVID-19 terjadi saat China mendadak mengakhiri kebijakan zero COVID-19, di tengah imunitas warga yang rendah. Baik pasca vaksinasi maupun infeksi.

Baca juga  Kemenkes Ingatkan Covid XBB Telah Terdeteksi di Indonesia

CDC mengatakan, minggu lalu bahwa kematian harian terkait COVID di rumah sakit telah turun 79 persen sejak puncaknya, 4.273 pada 4 Januari.

Di Indonesia sendiri, dilansir dari https://www.cnnindonesia.com/ Kasus covid-19 per Jumat (3/2) bertambah 241 kasus. Tambahan ini membuat total kasus di Indonesia sejak awal pandemi mencapai 6.730.778 kasus.
Satgas Covid-19 turut mencatat sebanyak empat orang meninggal dunia pada hari ini. Angka tersebut membuat total angka kematian mencapai 160.826 orang. Sementara itu total pasien sembuh berada di angka 6.565.684 pasien, setelah penambahan 273 pasien sembuh pada hari ini.

Pemerintah terus mewanti-wanti masyarakat untuk tetap meningkatkan kewaspadaan di tengah pandemi. Terlebih saat ini Indonesia telah mengonfirmasi masuknya kasus baru yakni corona varian Kraken. (spy)

BERITA LAINNYA

spot_img
spot_img

BERITA TERBARU