Selasa, April 30, 2024

Gempa Bumi Guncang Turki dan Suriah Bertubi

Linkalimantan.com – Belum pulih kesedihan warga Turki dan Suriah yang terdampak gempa bumi yang menewaskan 47.000 jiwa, kini rasa was-was menghampiri mereka. Menyusul gempa Magnitudo 6,4 Senin (20/2).

Gempa bumi Magnitudo 6,4 yang kembali mengguncang wilayah perbatasan Turki dan Suriah Senin (20/2) tadi tercatat telah menewaskan enam orang.

Gempa kali ini berkekuatan 6,4, berpusat di dekat kota Antakya di Turki Selatan dan terasa di Suriah, Mesir, dan Lebanon. Gempa mengguncang di kedalaman 10 kilometer (6,2 mil), kata Pusat Seismologi Mediterania Eropa (EMSC).

Dilansir https://www.gatra.com, CNN Turk memperlihatkan tim penyelamat menaiki tangga untuk memasuki salah satu gedung tempat beberapa orang terjebak, setelah gempa terbaru.

Dikatakan bahwa gempa melanda saat orang-orang berada di gedung yang sudah rusak, untuk mengambil harta benda sebelum dihancurkan.

Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca mengatakan ada 294 orang terluka dalam gempa Senin malam, dengan 18 orang terluka parah dan dibawa ke rumah sakit di Adana dan Dortyol.

“Pasien dievakuasi dari beberapa fasilitas kesehatan yang masih beroperasi setelah gempa besar dua minggu lalu, karena retakan muncul di gedung,” kata Koca di Twitter.

Di Samandag, di mana Badan Penanggulangan Bencana dan Darurat AFAD negara itu melaporkan adanya satu orang tewas pada Senin. Penduduk mengatakan lebih banyak bangunan runtuh namun sebagian besar diantaranya telah melarikan diri setelah gempa bumi dua pekan lalu. Gundukan puing dan perabot yang dibuang berjejer di jalan-jalan yang gelap dan terbengkalai.

“Korban tewas akibat gempa dua minggu lalu naik menjadi 41.156 di Turki, kata AFAD pada Senin. Diperkirakan akan meningkat lebih jauh, dengan 385.000 apartemen diketahui telah hancur atau rusak parah, dan banyak orang masih hilang.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan pekerjaan konstruksi di hampir 200.000 apartemen di 11 provinsi yang dilanda gempa di Turki akan dimulai bulan depan.

“Total bantuan kemanusiaan AS untuk mendukung respons gempa di Turki dan Suriah telah mencapai US$185 juta,” kata Departemen Luar Negeri AS.

Baca Juga  BMKG: Waspada Gempa Banten Susulan

“Di antara yang selamat dari gempa bumi adalah sekitar 356.000 wanita hamil yang sangat membutuhkan akses ke layanan kesehatan,” kata badan kesehatan seksual dan reproduksi PBB.

Mereka termasuk 226.000 wanita di Turki dan 130.000 di Suriah. Sekitar 38.800 di antaranya akan melahirkan bulan depan. Banyak dari mereka berlindung di kamp karena terkena suhu beku, dan berjuang untuk mendapatkan makanan atau air bersih.

Bantuan Suriah

Badan amal medis Medecins Sans Frontieres (MSF) mengatakan konvoi 14 truknya telah memasuki Suriah barat laut dari Turki pada Minggu, untuk membantu operasi penyelamatan.

Program Pangan Dunia juga telah menekan pihak berwenang di wilayah itu untuk berhenti memblokir akses bantuan dari wilayah yang dikuasai pemerintah Suriah.

“Pada Senin pagi, ada 197 truk bermuatan bantuan kemanusiaan PBB telah memasuki Suriah barat laut, melalui dua penyeberangan perbatasan,” kata juru bicara Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB.

Ribuan pengungsi Suriah di Turki telah kembali ke rumah mereka di Suriah barat laut, dan menghubungi kerabat yang terkena dampak kehancuran.

Di perbatasan Cilvegozu Turki, ratusan warga Suriah berbaris mulai Senin pagi untuk dapat menyeberang.

Mustafa Hannan, yang mengantar istrinya yang sedang hamil dan putranya yang berusia 3 tahun, mengatakan dia melihat sekitar 350 orang masih menunggu antrian.

Tukang listrik mobil berusia 27 tahun itu mengatakan keluarganya akan pergi selama beberapa bulan setelah rumah mereka di Antakya runtuh, dan menagih janji pihak berwenang yang memungkinkan mereka menghabiskan waktu hingga tinggal enam bulan di Suriah, tanpa kehilangan kesempatan untuk kembali ke Turki.

“Saya khawatir mereka tidak akan diizinkan kembali,” katanya.

“Kita sudah terpisah dari bangsa kita. Apakah kita akan dipisahkan dari keluarga kita sekarang juga? Jika saya membangun kembali di sini tetapi mereka tidak dapat kembali, hidup saya akan sia-sia,” katanya.(spy/net)

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

TERPOPULER

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Gempa Bumi Guncang Turki dan Suriah Bertubi

Linkalimantan.com – Belum pulih kesedihan warga Turki dan Suriah yang terdampak gempa bumi yang menewaskan 47.000 jiwa, kini rasa was-was menghampiri mereka. Menyusul gempa Magnitudo 6,4 Senin (20/2).

Gempa bumi Magnitudo 6,4 yang kembali mengguncang wilayah perbatasan Turki dan Suriah Senin (20/2) tadi tercatat telah menewaskan enam orang.

Gempa kali ini berkekuatan 6,4, berpusat di dekat kota Antakya di Turki Selatan dan terasa di Suriah, Mesir, dan Lebanon. Gempa mengguncang di kedalaman 10 kilometer (6,2 mil), kata Pusat Seismologi Mediterania Eropa (EMSC).

Dilansir https://www.gatra.com, CNN Turk memperlihatkan tim penyelamat menaiki tangga untuk memasuki salah satu gedung tempat beberapa orang terjebak, setelah gempa terbaru.

Dikatakan bahwa gempa melanda saat orang-orang berada di gedung yang sudah rusak, untuk mengambil harta benda sebelum dihancurkan.

Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca mengatakan ada 294 orang terluka dalam gempa Senin malam, dengan 18 orang terluka parah dan dibawa ke rumah sakit di Adana dan Dortyol.

“Pasien dievakuasi dari beberapa fasilitas kesehatan yang masih beroperasi setelah gempa besar dua minggu lalu, karena retakan muncul di gedung,” kata Koca di Twitter.

Di Samandag, di mana Badan Penanggulangan Bencana dan Darurat AFAD negara itu melaporkan adanya satu orang tewas pada Senin. Penduduk mengatakan lebih banyak bangunan runtuh namun sebagian besar diantaranya telah melarikan diri setelah gempa bumi dua pekan lalu. Gundukan puing dan perabot yang dibuang berjejer di jalan-jalan yang gelap dan terbengkalai.

“Korban tewas akibat gempa dua minggu lalu naik menjadi 41.156 di Turki, kata AFAD pada Senin. Diperkirakan akan meningkat lebih jauh, dengan 385.000 apartemen diketahui telah hancur atau rusak parah, dan banyak orang masih hilang.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan pekerjaan konstruksi di hampir 200.000 apartemen di 11 provinsi yang dilanda gempa di Turki akan dimulai bulan depan.

“Total bantuan kemanusiaan AS untuk mendukung respons gempa di Turki dan Suriah telah mencapai US$185 juta,” kata Departemen Luar Negeri AS.

Baca Juga  BMKG: Waspada Gempa Banten Susulan

“Di antara yang selamat dari gempa bumi adalah sekitar 356.000 wanita hamil yang sangat membutuhkan akses ke layanan kesehatan,” kata badan kesehatan seksual dan reproduksi PBB.

Mereka termasuk 226.000 wanita di Turki dan 130.000 di Suriah. Sekitar 38.800 di antaranya akan melahirkan bulan depan. Banyak dari mereka berlindung di kamp karena terkena suhu beku, dan berjuang untuk mendapatkan makanan atau air bersih.

Bantuan Suriah

Badan amal medis Medecins Sans Frontieres (MSF) mengatakan konvoi 14 truknya telah memasuki Suriah barat laut dari Turki pada Minggu, untuk membantu operasi penyelamatan.

Program Pangan Dunia juga telah menekan pihak berwenang di wilayah itu untuk berhenti memblokir akses bantuan dari wilayah yang dikuasai pemerintah Suriah.

“Pada Senin pagi, ada 197 truk bermuatan bantuan kemanusiaan PBB telah memasuki Suriah barat laut, melalui dua penyeberangan perbatasan,” kata juru bicara Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB.

Ribuan pengungsi Suriah di Turki telah kembali ke rumah mereka di Suriah barat laut, dan menghubungi kerabat yang terkena dampak kehancuran.

Di perbatasan Cilvegozu Turki, ratusan warga Suriah berbaris mulai Senin pagi untuk dapat menyeberang.

Mustafa Hannan, yang mengantar istrinya yang sedang hamil dan putranya yang berusia 3 tahun, mengatakan dia melihat sekitar 350 orang masih menunggu antrian.

Tukang listrik mobil berusia 27 tahun itu mengatakan keluarganya akan pergi selama beberapa bulan setelah rumah mereka di Antakya runtuh, dan menagih janji pihak berwenang yang memungkinkan mereka menghabiskan waktu hingga tinggal enam bulan di Suriah, tanpa kehilangan kesempatan untuk kembali ke Turki.

“Saya khawatir mereka tidak akan diizinkan kembali,” katanya.

“Kita sudah terpisah dari bangsa kita. Apakah kita akan dipisahkan dari keluarga kita sekarang juga? Jika saya membangun kembali di sini tetapi mereka tidak dapat kembali, hidup saya akan sia-sia,” katanya.(spy/net)

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

TERPOPULER

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img