Link, Banjarbaru – Pengendalian inflasi terus diupayakan pemerintah. Bahkan koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah intens dilakukan. Apalagi saat ini memasuki persiapan bulan Suci Ramadhan.
Teranyar, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor atau Paman Birin melalui Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel, Roy Rizali Anwar mengikuti rapat koordinasi pengendalian inflasi jelang Ramadhan bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yang diikuti oleh kepala daerah se-Indonesia, Senin (13/3) di Command Center, Setdaprov Kalsel.
Rakor dilaksanakan sebagai upaya bentuk perhatian pemerintah menjelang memasuki bulan Ramadhan yang hanya tinggal beberapa hari saja lagi.
Rapat dipimpin langsung oleh Mendagri Tito Karnavian. Dalam arahannya Menteri Tito mengatakan pemeringah pusat terus melalukan pengecekan secara langsung yang terjadi di lapangan.
“Ada beberapa daerah yang mengalami kenaikan harga yakni terjadi di Provinsi Papua dengan tingkat inflasi 5,05%. Untuk itu di harapkan setiap daerah baik provinsi dan daerah Kab/Kota harus sering melakukan koordinasi/rapat inflasi di daerahnya masing masing,” kata Tito.
Tito menekankan, menjelang ramadan yang hanya tinggal beberapa hari saja lagi pemerintah daerah perlu mewaspadai inflasi dan memastikan agar masyarakat dapat memperoleh pasokan yang cukup.
“Diminta semua pihak untuk dapat membantu pemerintah pusat melakukan monitor setiap minggu, dan jika perlu setiap hari. Agar, angka inflasi di Indonesia tidak naik secara drastis dan berdampak pada melambungnya harga yang menyebabkan efek domino ke masyarakat,” tegas Mendagri, Tito.
Sementara Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, mengungkapkan, harga sejumlah kebutuhan pokok diperkirakan akan naik jelang Ramadan 2023.
“Berdasarkan historis, sebagian besar kota mengalami inflasi pada bulan Ramadhan, dengan inflasi tinggi dominan terjadi di kota diluar Pulau Sumatera dan Jawa,” sampainya.
Lebih lanjut Puji menyampaikan, BPS meminta kepada seluruh pihak terkait agar dapat mengendalikan dan meningkatkan pengelolaan distribusi serta harga komoditas. (why/BBAM)