Link, Banjarbaru – Dihentikannya penyelidikan kasus dugaan pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur oleh Polresta Kota Banjarbaru, menjadi perhatian serius kalangan Lembaga Swadaya Masyarakat Kalimantan Selatan (LSM Kalsel) dengan menggelar Rembuk Banua.
Sejumlah tokoh LSM Kalsel menjadwalkan pertemuan khusus membahas penegakan hukum di Kota Banjarbaru, khususnya kasus dugaan pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur.
“Insya-Allah malam ini (Jumat, 7/2 malam, red.) kami berembuk untuk membahas persoalan kasus dugaan pelecehan seksual terhadap anak di bawah yang melibatkan seorang pengusaha tambang sebagai terlapor. Tempatnya akan digelar di Markas BASA (Badrul Ain Sanusi) di Jalan Mistar Cokro Kusumo, Banjarbaru,” ujar Aliansyah, salah seorang penggagas acara kepada Linkalimantan.com, melalui telpon.
Lebih jauh Aliansyah mengatakan, bahwa kegiatan rembuk banua rencananya dilaksanakan pukul 20.00 Wita ini akan diikuti para tokoh LSM Kalsel. Materinya antara lain membahas isu – isu penting dan terkini yang terjadi di Kota Banjarbaru, khususnya tentang dugaan pelecehan seksual anak di bawah umur yang proses hukumnya masih menjadi pertanyaan di masyarakat.
“Dari banyak persoalan penegakan hukum di Kota Banjarbaru salah satunya dugaan terjadinya pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur yang menjadi perhatian publik di Kalsel, khususnya di Kota Banjarbaru, karena kasusnya dihentikan,” jelas Aliansyah, Kamis (6/2/2025).
Menurut Aliansyah, ada sekitar 250 tokoh LSM Banua Kalsel bakal hadir dan mengikutinya.
“Tokoh LSM Banua Kalsel yang hadir nantinya akan membahas persoalan hukum di Kota Banjarbaru. Selanjutnya hasil rembug akan ditindaklanjuti dengan aksi nyata di lapangan agar adanya penegakan hukum yang lebih baik, sehingga tidak menimbulkan keresahan di masyarakat,” pungkas tokoh LSM yang biasa disebut Raja Demo ini.
Acara yang rencananya dilaksanakan pukul 20.00 Wita ini akan diikuti para tokoh LSM Kalsel akan digelar di Markas BASA (Badrul Ain Sanusi) di Jalan Mistar Cokro Kusumo, Banjarbaru. Badrul Ain Sanusi salah satu pengagas kegiatan ini adalah tokoh LSM dari Parlemen Jalanan. (spy)
