Jumat, Maret 29, 2024

Mariam, Andalkan Jual Kembang Hidupi Keluarganya

TUBUH kurus dengan balutan kulit yang sudah berkeriput, tak membuat Mariam (70) gentar untuk mengais rezeki setiap hari. Tatapannya kerap mengarah ke deretan kembang kuburan, yang ia jual sejak pagi hari. Hingga siang hari, dia hanya mengantongi Rp25.000 dari hasil jualan kembangnya, yang dibeli oleh peziarah.

Sebagai pedagang kembang kuburan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Muslimin Cempaka, Jalan Mistar Cokrokusumo, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, pemasukan begitu minim di masa pandemi Covid-19. Apalagi nyaris tidak ada peziarah yang datang ke pemakaman saat diberlakukannya PPKM Level 3 di Banjarbaru.

Namun, ibu lima anak ini tak patah arah. Setiap hari dia tetap menjual kembang kuburan dan berharap ada peziarah yang datang membeli dagangannya.

“Walau sepi, nenek tetap berjualan. Biasanya ada saja rezeki yang datang dan tidak bisa diduga-duga,” ucap Mariam kepada Linkalimantan.com, Jum’at (25/2/2022).

Kendati di usia sepuh, ternyata dia juga tetap menjadi tulang punggung keluarganya. Dari hasil jualan kembang kuburan, dia harus mencukupi kebutuhan hidup anak-anaknya.

“Alhamdulillah bisa bantu kebutuhan keluarga. Karena suami sudah tidak ada, dan anak saya belum punya pekerjaan tetap sehingga untuk makan terkadang inilah yang jadi andalan saya,” tuturnya.

Puluhan tahun dia jalani sebagai pedagang kembang kuburan. Asam garam pun sudah dia rasakan. Mulai dari hanya mendapatkan uang Rp10.000 dalam sehari, hingga peziarah yang memberikan sumbangan ke dirinya.

Mariam menambahkan, sebelum pandemi Covid-19, setiap Hari Jum’at, dagangannya laris manis. Bahkan dalam sehari, dia bisa mengantongi uang ratusan ribu.

“Sejak awal wabah Covid-19, dagangan saya sepi yang beli. Tapi harus tetap bersyukur, masih tetap bisa bawa pulang uang dan makan untuk anak saya,” tambahnya. (Ita/BBAM)

TERPOPULER