Bismillahhirrahmanirrahim…
“Apabila suatu majelis itu disebut nama Rasulullah SAW maka majelis ilmu itu akan penuh berkah”.
SAPARIYANSYAH, BUDAYAWAN SPIRITUAL
Renungan di Beranda Kota Martapura
Bulan Rabiul Awal 1445 Hijriah bulan penuh berkah ini sudah berada di penghujung. Bagi ummat Muslim utamanya di Banua Serambi Makkah bulan ini begitu sakral. Majelis-mejelis ilmu yang tersebar hingga pelosok negeri tak lepas dari upacara memperingati Hari Lahirnya Nabi Besar Muhammad SAW.
Bulan Rabiul Awal atau lebih sering disebut Bulan Maulid begitu dimulaikan. Itulah salah satu pondasi kultur dan budaya yang terpelihara hingga saat ini. Berbagai kegiatan sosial pun seringkali dilaksanakan di moment ini. Pernikahan hingga pelestarian budaya seperti upacara Baayun Maulid, seakan begitu kuat melekat dalam kultur Ajaran Agama Islam.
Banyak penceramah yang tidak bosan-bosannya mengingatkan jika bulan Maulid ini begitu mulianya. Mereka (penceramah) seringkali menjadikan momentum peringatan maulid nabi Muhammad SAW, untuk lebih banyak mencontoh perilaku Nabi Muhammad SAW di semua aspek kehidupan.
Ajakan lain adalah, supaya menjadi orang yang memberi, bukan penerima, apalagi meminta-minta bantuan kepada orang lain.
Begitulah para ulama saat ini seringkali mengingatkan kita semua. Namun realitanya perilaku-perilaku ummat saat ini kian tergerus dengan ajaran-ajaran sekuler. Begitulah kehidupan di dunia sekarang ini, majelis-mejelis ilmu kian banyak namun degradasi ajaran-ajaran Agama Islam terus terjadi.
Bulan Rabiul Awal 1445 tinggal beberapa hari lagi. Majelis-majelis ilmu dengan syair-syair kebesaran Nabi Besar Muhammad SAW hingga malam ini masih terus terdengar sangat merdu. Begitu syahdu hingga tak sedikit orang merasa sangat nyaman mendengarnya. Sungguh hal itu tidaklah berlebihan.
Ada salah satu riwayat yang populer, pada suatu hari para malaikat mencium bau harum nan semerbak dan mereka bertanya kepada Allah; wahai Allah Tuhan kami, kiranya bau harum ini dari mana, dan apa.
Allah SWT menjawab (menyebutkan) wahai para malaikat-Ku, Wahai para penghuni langit-Ku, di bumi-Ku hamba-hamba-Ku sedang berkumpul dan mereka menyebut nama kekasih-Ku Muhammad, dan dari tempat itulah bau harum semerbak yang sedang kalian nikmat.
Maka para malaikat meminta ijin pada Allah untuk turun dan bergabung dengan kumpulan (majelis) itu agar membuat berkah ketika (di majelis itu) di sebut nama Sayyidil Wujud Muhammad Saw.
AFWAN
WASSALAM