Sabtu, Juli 27, 2024
BerandaHeadlineMengulik Kalimatullah yang Mulai Tak Terpelihara

Mengulik Kalimatullah yang Mulai Tak Terpelihara

Bismillahirrahmanirrahim

SAPARIYANSYAH, BUDAYAWAN SPIRITUAL

Mencari yang Hilang, Memelihara yang Terlupakan

 

Dalam kultur masyarakat Banjar, kalimatullah Bismillahirahmannirahim tak lepas dari seluruh aktivitas keseharian. Pengucapan kalam mulia itu disampaikan secara beruntun sejak dahulu hingga sekarang. Baik orang tua kepada anak-anaknya, maupun dari para guru-guru kepada murid-muridnya.

 

Sebaliknya, baik anak maupun para murid tempo dulu bersikap sami’na wa atho’na (mendengar kemudian mengerjakan). Nyaris tidak ada yang “mehual” apa yang diterima.

 

Kini ajaran-ajaran murni perintah agama itu harus diakui mulai terkikis dengan budaya diluar perintah dan ajaran agama Islam.

 

Saya yakin, para guru-guru apalagi para aulia tidak pernah bosan menyampaikan kalimat mulia ini kepada para murid-muridnya. Begitu juga para orang tua yang sebelumnya telah menerima ajaran dari pendahulunya akan melakukan hal serupa.

 

Soal ini, ada kutipan pengalaman dari seorang teman saat memanggil tukang pijat ke rumahnya. Sebelum menyalurkan jasa pijatnya, si pemijat yang usianya sudah tidak muda lagi itu bercerita, jika pernah memijat salah seorang aulia besar yang ada di Kota Serambi Makkah, Martapura.

 

“Ulun pernah meurut salah seorang aulia di Martapura ini. Pas menjapai awak sidin handak mulai maurut, ditagur sidin ‘baasa’. Ulun baasa pulang menjapai awak sidin. Ditagur pulang ‘baasa’. Lalu benyaring ulun mambaca Bismillah. Lajur ae sidin baucap ‘Nah ini nang bujur’”

 

Pelajaran berharga dari cerita ini adalah, seorang aulia besar pada zamannya saja ‘tidak merelakan’ tubuhnya disentuh tanpa dimulai dengan membaca kalimat Bismillah.

Baca juga  Indera, Refleks Membawa Kita Ke Keindahan

 

Dari cerita itu, saya pun berkeyakinan betapa sakralnya kalimat Bismillah ini dalam hidup dan kehidupan kita di dunia yang sementara ini. Utamanya di tanah Banjar yang juga dikenal sebagai negeri wali.

 

Ternyata kalimat yang ‘mungkin’ bagi sebagian pembaca tidak menjadikan kalimat ini bagian dari awal aktivitasnya, sangatlah diagungkan. Buka! panduan hidup ummat Islam Kitab Suci Alqur’an. Seluruh surat-surat yang tertuang dalam Kitabullah ini diawali dengan kalimat Bismillah.

 

(Kecuali Surat At-taubah / Bara’ah) tidak dimulai dengan Bismillah, karena didalamnya Allah menampakkan kemurkaan dan kemarahannya pada kaum munafikin dan mencabut kalimat Bismillah).

 

Dari apa yang tertulis dalam Kitabullah ini bukankah Alquran mengajarkan, bahwa dahului semua sebagaimara Allah memberikan contoh dalam Qur’an-ku/kitab-ku yang dimulai dengan Bismillah…

 

Dari apa yang tertulis dalam Kitabullah ini bukankah Alquran mengajarkan, bahwa dahului semua sebagaimara Allah memberikan contoh dalam Qur’an-ku/kitab-ku yang dimulai dengan Bismillah..

 

Kalau sudah begini, tidak ada tempat lagi bagi kaum beriman untuk tidak menjalankan apa yang telah disabdakan Rasulullah saw sebagaimana tulisan BUDAYAWAN SPIRITUAL terdahulu.

 

“Semua urusan bila tidak dimulai dengan Bismillah akan terputus (tidak langgeng urusannya)”

 

Ungkapan, perbicaraan, gerak langkah yang bila tidak. didahului dengan bismillah maka akan terputus. Jadi jika ingin melakukan sesuatu agar sampai pada titik/tujuannya dahulukanlah dengan Bismillah.

 

AFWAN, WASSALAM

BERITA TERKAIT

TERPOPULER