Senin, Juni 30, 2025
Beranda blog Halaman 1169

Jembatan Pingaran Ilir segera Diperbaiki

Jembatan Pulau segera Diperbaiki
Plt Kepala Dinas PUPRP Kabupaten Banjar, HM Riza Dauly

Link, Martapura – Jembatan Pingaran Ilir, Kecamatan Astambul, yang ambruk pada Sabtu (15/1/2022), kini jadi perhatian serius Pemkab Banjar. Bahkan Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan (PUPRP) Kabupaten Banjar, segera melakukan perbaikan jembatan tersebut.

Rencana ini diungkapkan Plt Kepala Dinas PUPRP Kabupaten Banjar, HM Riza Dauly, saat meninjau ke lokasi jembatan yang menjadi akses penghubung RT03 dengan RT07 Desa Pingaran Ilir.

“Kami sudah melakukan penilaian terhadap kondisi jembatan yang menjadi akses penghubung RT03 dengan RT07 Desa Pingaran Ilir. Hasilnya, jembatan sudah tidak layak lagi untuk dilewati pejalan kaki. Jadi kami langsung memasang garis polisi dan rambu bahwa warga dilarang melintasi jembatan tersebut,” ungkap Riza yang didampingi Kabid Bina Marga, Jennita Adistya Putridan Ahmad Solhan, Kepala BPBD Kabupaten Banjar, Sabtu (15/1/2022).

Berdasarkan asesmen pihaknya, lanjut pejabat yang juga Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan (Bapelitbang) Kabupaten Banjar ini, pihaknya akan segera melakukan pembongkaran konstruksi jembatan yang dikenal dengan sebutan ‘Jembatan Pulau’ tersebut.

“Besok akan kami lakukan pembongkaran, dan kemungkinan akses warga untuk menyeberang bertambah jauh, karena harus memutar ke Jalan Ahmad Yani menuju jembatan bailey di Desa Pingaran. Karena itu kami akan mengupayakan agar bangunan jembatan sepajang 70 Meter yang rusak cepat diganti dengan konstruksi bangunan jembatan yang lebih layak dan aman,” ujarnya.

Dikatakan Riza Dauly, dengan bentang jembatan sekitar 70 meter tersebut, berdasarkan cost planning pihaknya, kemungkinan dana yang dibutuhkan untuk pembangunan jembatan tersebut sebesar Rp5 Miliar hingga Rp6 Miliar.

“Kami akan berupaya mencari sumber biaya lain. Entah menggunakan dana kedaruratan, APBD murni Kabupaten Banjar, ataupun dari Pemprov Kalsel, agar permasalahan ini dapat ditangani dengan cepat. Karena, bagaimana pun pemerintah harus bekerja cepat dan sesuai administrasinya. Hari ini kita sudah menyiapkan timnya, dan akan melakukan rekayasa lapangan, karena lokasi sulit diakses kendaraan roda empat.

Akibat ambruknya jembatan tersebut, warga RT07 dan RT07 Desa Pingaran Ilir yang berjumlah sekitar 140 Kepala Keluarga (KK) yang ingin menyeberang ke RT03 terpaksa harus mencari akses jalan lainnya. Yakni memutar ke Jalan Ahmad Yani menuju jembatan bailey di Desa Pingaran Ilir sejauh 3 kilometer. Atau menggunakan sampan kecil untuk menyeberang sungai.

Kendati instansi terkait telah memasang garis polisi dan rambu-rambu peringatan, namun masih ada saja warga di RT06 dan RT07 yang nekat menyeberang menggunakan jembatan tersebut, tak terkecuali anak yang ingin ke kekolah di RT03 Desa Pingaran Ilir. (zainuddin/linkalimantan.com)

Jembatan Putus, Warga Pulau Pingaran Ilir “Terisolir”

Link, Martapura – Setelah 5 hari dihantam air bah, Sabtu sekitar pukul 06.00 Wita, Jembatan Pulau Pibgaran Ilir tak kuasa lagi bertahan. Jembatan gantung berkontruksi ulin tersebut putus dan tudak memunkinkan lagi digunakan.

Dengan demikian, akses penghubung warga RT03 dengan RT07 Desa Pingaran Ilir, Kecamatan Astambul yang dihantam tumpukan berbagai meterial yang terbawa derasnya arus akibat luapan air Sungai Riam Kiwa sejak 11 Januari 2022 lalu, terputus.

Akibatnya, sekitar 140 lebih Kepala Keluarga (KK) yang berada di RT07 Desa Pingaran Ilir yang kerap memanfaatkan jembatan kayu ulin yang lebih dikenal warga setempat dengan sebutan ‘Jembatan Pulau’ itu harus mencari akses lain untuk menyeberang ke RT03. Yakni memutar melalui Jalan Ahmad Yani menuju jembatan bailey di Desa Pingaran.

“Sebenarnya tumpukan meterial ini sudah dilakukan pembersihan dinas terkait bersama warga setempat. Namun, tumpukan meterial datang lagi terbawa arus air dari Sungai Riam Kiwa. Tak kuat menahan dorongan tumpukan meterial, akhirnya jembatan pun ambruk pada pukul 06.00 Wita pagi,” ujar Fadilah warga Desa Pingaran Ilir.

Karena kondisi Jembatan Pulau sudah tidak memungkinkan untuk dilewati masyarakat setempat, papar Fadilah lebih jauh, akses penghubung RT03 dengan RT07 Desa Pingaran Ilir pun terpaksa harus dilakukan penutupan sementara.

“Kami pun berharap agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjar melalui dinas terkait segera melakukan perbaikan. Karena banyak juga anak-anak sekolah yang memanfaatkan jembatan ini untuk menyeberang,” harapnya.

Ditempat yang sama, Ahmad Zaini selaku Kepala Desa (Kades) Pingaran Ilir menjelaskan, sebelumnya jembatan pulau tersebut ambruk, sekitar pukul 4.30 Wita, meterial yang terbawa arus kembali menumpuk di badan jembatan yang membentang di atas aliran Sungai Martapura.

“Alhamdulillah, saat kejadian tidak ada warga yang melintas. Namun, untuk akses menyebrang warga setempat sementara ini terpaksa menggunakan perahu kecil atau sampan milik warga masing-masing,” tuturnya.

Besok, lanjut Ahmad Zaini melanjutkan, Bidang Bina Marga dari Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Pertanahan (PUPRP) Kabupaten Banjar bersama Babinsa TNI akan melakukan pembongkaran kontruksi badan jembatan sepenuhnya.

Pasca mendapat informasi ambruknya jembatan Pulau Pingaran Ilir, Bidang Bina Marga dari Dinas PUPR, serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjar, serta Koramil pun langsung meninjau kelokasi kejadian.(zainuddin/linkalimantan.com)

Pemko – Kemenag Banjarbaru Kerjasama Vaksinasi Madrasah Ibtidaiyah

Link,Banjarbaru Mendukung upaya percepatan vaksinasi anak 6 – 11 tahun, Pemerintah Kota (Pemko) Banjarbaru akan berkolaborasi dengan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Banjarbaru. Tujuannya melakukan vakisinasi siswa yang bersekolah di tingkat madrasah ibtidaiyah.

Disampaikan Plt Kepala Kantor Kemenag Kota Banjarbaru, H Matnor saat audiensi dengan Wali Kota Banjarbaru, HM Aditya Mufti Ariffin, Jumat (14/1/2022) jumlah siswa madrasah ibtidaiyah di Kota Banjarbaru kurang lebih 3.989 anak. Jumlah itu pula yang menjadi target vaksinasi dari lingkungan Kemenag Kota Banjarbaru.

“Kami sudah melakukan rapat internal untuk mempercepat pelaksanaan vaksinasi usia 6 sampai 11 tahun. Dan pada intinya kami berupaya dengan semaksimal mungkin target dari pemerintah dapat terselesaikan,” kata H Matnor

Mendapat dukungan dari Kantor Kemenag Kota Banjarbaru dalam percepatan vaksinasi anak 6 -11 tahun, Wali Kota Aditya Wali Kota Banjarbaru, HM Aditya Mufti Ariffin mengucap syukur.

“Alhamdulillah pihak Kemenag Kota Banjarbaru siap membantu menyukseskan program pemerintah, agar upaya vaksinasi ini bisa berjalan sesuai dengan harapakan kita semua,” kata Wali Kota Aditya. (diba/linkalimantan.com)

Banjarbaru segera Lakukan Vaksinasi Booster

Link, BANJARBARU – Beberapa bulan belakangan ini Kota Banjarbaru memang nol kasus Covid-19. Namun bukan berarti kewaspadaan terhadap ancaman penularan wabah yang diperkirakan masih berpotensi terjadi kendur. Vakisinasi masih terus dilaksanakan.

Nah, setelah vaksinasi dosis pertama dan kedua disuntikkan, kini pemerintah pusat mengeluarkan perintah kepada pemerintah kabupaten/kota untuk melaksanakan vaksinasi booster. Tujuannya untuk lebih memperkuat kekebalan tubuh dan imun.

“Arahan dari pemerintah pusat, pelaksanaan vaksinasi booster segera saja dilaksanakan. Dimana vaksinasi ini merupakan penyuntikan dosis ketiga,” ungkap Rizana Mirza, Kepala Dinas Kesehatan Banjarbaru, Jumat(14/1/2022).

Ia menjelaskan, vaksinasi booster ini yang diprioritaskan adalah lansia, dan juga orang-orang yang rentan terhadap virus. Penyuntikan vaksinasi booster ini, dilakukan setelah mendapat dosis kedua dalam jangka waktu 6 bulan.

“Semua jenis vaksin akan mendapatkan vaksin booster ini, dan jenis vaksin yang disuntikkan berbeda dengan jenis dosis pertama dan kedua,” jelas Rizana.

Rizana menambah, Kota Banjarbaru akan segera melakukan vaksinasi booster. Namun, dalam minggu-minggu ini pihaknya masih fokus, dalam melakukan vaksinasi anak usia 6-11 tahun.

Zairullah Suntik Booster Tandai Dimulainya Vaksinasi Dosis Tiga Tanah Bumbu

Link, Banjarbaru Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dosis ketiga atau booster di Kabupaten Tanah Bumbu resmi dimulai. Rabu, 12 Januari 2022, Bupati Tanah Bumbu HM Zairullah Azhar menjadi orang pertama yang disuntik booster menandai program tersebut.

Bupati Tanah Bumbu HM Zairullah Azhar mengatakan, vaksinasi booster bagi lansia akan terus dilaksanakan untuk menghalau sebaran wabah virus Covid-19 Omicron.

“Sebelum akhir Januari stok vaksin yang ada di daerah Tanah Bumbu ditargetkan habis terpakai. Dengan demikian tidak ada lagi stok vaksin yang ekpired,” ujar Zairullah yang kemarin didampingi Plt Kadis PUPR Subhansyah yang menyusul mendapatkan suntikan vaksin serupa.

Zairullah pun mengungkakan keinginannya dengan mendapatkan vaksin boster para lansia dan seluruh masyarakat Tanbu aman dari virus corona Omicron.

Dibagian lain, pria murah senyum ini menegaskan, vaksinasi boster dilakukan sebagai respon terhadap arahan Presiden RI Joko Widodo.

“Pak Presidenkan sudah mengatakan, vaksinasi booster bisa dimulai sejak 12 Januari 2022,” ujarnya.

Senada dengan itu, Kepala Dinas Kesehatan Tanah Bumbu H Setia Budi.berharap dengan vaksinasi booster ini maka akan terbentuk herd immunity untuk melawan penyebaran Covid-19 di Bumi Bersujud.

Sekadar informasi, launching vaksinasi booster vaksin jenis Pfizer ini digelar di Kantor Bupati Tanah Bumbu dengan sasaran Aparatur Sipil Negara (ASN) dan lansia.

Dalam vaksinasi Pfizer tersebut, Bupati HM Zairullah Azhar menjadi penerima pertama vaksinasi booster dari petugas kesehatan Tanah Bumbu.

Kondisi Jembatan Pingaran Ilir Miring Diterjang Banjir

MEMPRIHATINKAN: Terjangan air bah yang diikuti material cabang-cabang pohon membuat kondisi jembatan kian memprihatinkan.

Link, MARTAPURA- Derasnya air bah yang melanda Sungai Riam Kiwa benar-benar membuat khawatir masyarakat yang berhuni di pinggiran sungai. Ditambah tumpukan berbagai material kembali menghantam badan jembatan yang membentang di atas aliran Sungai Riam Kiwa di wilayah Kecamatan Astambul.

Material yang sebagian besar membawa dahan pohon bambu dan dahan kayu besar tersebut menghantam badan Jembatan di Desa Pingaran Ilir, Kecamatan Astambul. Akibatnya kontruksi Jembatan Kayu Ulin condong ke arah hilir Sungai Martapura.

Kondisi tersebut pun tentunya menimbulkan kekhawatiran warga sekitar, seperti yang dirasakan Masfiah, warga RT07, Desa Pingaran Ilir, karena takut kontruksi jembatan ulin yang menghubungkan RT03 dan RT07 tersebut tak kuat menahan banyaknya tumpukan meterial yang tersangkut di badan jembatan.

“Kondisi jembatan sudah miring sebelumnya dan nampak lapuk, tentunya saya juga takut kalau jembatan ini ambruk. Apalagi jembatan sebagai akses satu-satunya yang kerap dilintasi anak-anak yang bersekolah di RT seberang,” ujarnya ketika ditanya Linkalimantan.com serta salah satu awak media lainnya, Rabu (12/1/2022).

Diwaktu berbeda, Kepala Desa Pingaran Ilir, Ahmad Zaini menjelaskan, setelah mendapat informasi banyak tumpukan meterial menghantam jembatan, dia pun langsung menginstruksikan agar jembatan kayu ulin tersebut ditutup sementara. Tujuannya waktu agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

“Sebenarnya sejak awal banjir kemarin sudah banyak tumpukan meterial yang menghantam jembatan. Tadi malam tumpukan semakin banyak, sehingga ditutup sementara waktu. Karena saat malam hari sangat berbahaya. Setelah siangnya baru kami buka kembali dengan membatasi barang bawaan roda dua,” ucapnya.

Ditanya apakah jembatan kayu ulin pernah diajukan untuk dilakukan perbaikan?

Ahmad Zaini pun mengaku sudah mengusulkannya sejak 2016 lalu ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjar. “Tapi kapan realisasinya kami tidak tahu pasti. Tapi, sekitar sebulan lalu Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Banjar sudah meninjau langsung ke lokasi, dan kabarnya akan dibangunkan jembatan gantung tak jauh dari lokasi jembatan ulin,” bebernya.

Dengan kondisi jembatan yang sangat memprihatikan ini, Ahmad Zaini pun berharap pembangunan jembatan di RT03 yang menghubungkan RT07 tersebut dapat segera terealisasi.

“Kalau saja di 2015 tidak dilakukan rehab sementara dengan memasang rangka besi baja pada bagian dasar jembatan kayu ulin, kemungkinan sudah roboh saat ditabrak tumpukan meterial sebanyak ini. Pembersihan tumpukan meterial ini pun kemungkinan tidak akan selesai satu hari,” katanya.

Perihal tersebut pun diakui Idim selaku koordinator lapangan dari Bidang Sumber Daya Air (SDA) PUPR Kabupaten Banjar, yang melakukan pembersihan tumpukan meterial yang menyangkut pada badan jembatan.

“Kemungkinan tidak selesai dalam satu hari. Pembersihan tumpukan meterial ini kami lakukan sejak pukul 08.00 Wita pagi, dengan menerjunkan 15 orang petugas dengan perlengkapannya,” tuturnya.

Ditempat berbeda, Ahmad Fauzi selaku Camat Astambul pun bersyukur, Pemkab Banjar melalui dinas terkait sudah memberikan tanggapan dan telah melakukan peninjauan.

“Mudah-mudahan rencana pembangunan jembatan baru di desa tersebut dapat segera terealisasi. Karena akses tersebut juga kerap dilintasi anak-anak sekolah,” pungkasnya.(zainuddin/linkalimantan.com)

Kaban BP2D Litbang Berganti, Dua Jabatan Strategis Dikosongkan

Kaban BP2D Litbang Berganti, Dua Jabatan Strategis Dikosongkan

Link, Martapura – Sepertinya Bupati Banjar H Saidi Mansyur inginkan rasa baru dalam menjalankan roda pemerintahan di Kabupaten Banjar. Paling tidak hal itu bisa dilihat dari perubahan personel pejabat esselon dua dirasa sangat kontras dengan susunan pejabat sebelumnya.

Kaban BP2D Litbang misalnya, semula dipimpin Galuh Tantri Narindra kini dijabat Reza Dauly yang sebelumnya menjabat sebagai Kadis Perikanan. Sementara Galuh Trantri diberi kepercayaan memimpin Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Pemkab Banjar.

Selain dua pejabat yang dikenal memiliki kemampuan teknis mumpuni tersebut, lantai II Mahligai Sultan Adam Martapura, menjadi tempat Bupati Kabupaten Banjar, H Saidi Mansyur didampingi wakilnya, yakni Habib Idrus Al Habsyie melantik 27 pejabat esselon dua lainnya.

Dibagian lain dari 31 kursi jabatan yang ada, jabatan Kadis Pendidikan dan Kadis Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Pertanahan dikosongkan.

“Kepada 30 orang JPT yang dilantik hari ini kami harapkan memiliki etos kerja yang baik. Sebab, dari 30 orang pejabat yang dilantik hari ini tidak semuanya bergeser, tapi ada juga yang masih tetap,” ujarnya Saidi, kepada sejumlah awak media, Rabu (12/1/2022).

Tak hanya itu, mantan Wakil Bupati Banjar diera sebelumnya ini menegaskan, guna mendukung percepatan roda pemerintahan, pihaknya pun akan membentuk tim evaluasi kinerja pejabat yang baru dilantik.

“Jadi selama 6 bulan, target capaian rencana strategis yang sudah kita berikan akan terus dievaluasi. Sehingga, roda pemerintahan tidak hanya berjalan cepat, namun juga memiliki integritas dalam memberikan layanan kepada masyarakat,” harapnya.

Ditanya sejumlah awak media apakah dengan pelantikan 30 orang JPT, kekosongan jabatan pasca disahkannya Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Banjar Nomor 8 Tahun 2021 tentang penyederhanaan Susunan Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) di lingkungan Pemkab Banjar sudah terisi semua?

Saidi pun mengakui masih ada dua instansi yang masih belum terisi, yakni Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) dan Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Banjar.

“Organisasi Perangkat Daerah (OPD) inikan berjumlah 32. Jadi masih ada dua OPD yang kosong. Tapi masih bisa kita lakukan dengan penunjukkan Pelaksana Tugasnya (Plt) untuk menunjang kegiatan di OPD tersebut,” katanya.(zainuddin/linkalimantan.com)

Banjir di Rantau Bakula Mulai Surut

ANCAMAN: Luapan air bah dari daerah hulu diperkirakan mengulang terjadinya bencana banjir di wilayah Kecamatan Martapura.

Link, Martapura – Sempat membuat warga was-was, kini warga Desa Rantau Bakula, Kecamatan Sungai Pinang, Kabupaten Banjar bisa lebih lega. Itu karena banjir bandang dengan debit air besar sempat menggenangi perkampungan dan berdampak pada rusaknya jembatan gantung yang ada di sana.

Menurut keterangan salah satu warga Desa Rantau Bakula, yakni Iday (30), kerusakan jembatan gantung yang terbuat dari rangka besi baja. Lantai dasarnya berbahan kayu Ulin tersebut akibat ditabrak berbagai tumpukan material hingga dahan pohon yang terseret arus deras luapan air Sungai Riam Kiwa. Hal itu terjadi sekitar pukul 10.00 Wita pasca diguyur hujan lebat sejak pukul 03.00 Wita dini hari.

“Akibatnya, warga Desa Rantau Bakula pun kehilangan akses untuk menuju lahan pertanian dan perkebunan mereka. Karena jembatan itu akses satu-satunya bagi warga desa yang ingin menuju baik lahan pertanian padi, perkebunan karet, jahe dan kencur milik mereka,” ujarnya kepada linkalimantan.com melalui pesan singkat via WhatsApp, sekitar pukul 00.55 Wita.

Mengingat menjadi akses satu-satunya bagi warga Desa Rantau Bakula untuk menuju lahan pertanian dan perkebunan mereka, Iday pun berharap agar kondisi jembatan yang rusak tersebut dapat segera dilakukan perbaikan baik oleh aparat desa setempat atau Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjar agar dapat kembali dilintasi.

“Tapi, siapa yang membangunkan jembatan ini saya lupa, apakah dibangunkan oleh pemerintah desa atau kabupaten,” akunya.

Tak hanya sampai disitu, Iday pun memastikan untuk ketinggian air banjir luapan Sungai Riam Kiwa di Desa Rantau Bakula mulai mengalami penurunan, dan yang lebih terdampak saat ini, yakni Desa Rantau Nangka, Kecamatan Sungai Pinang, dan beberapa desa di Kecamatan Pengaron.

“Tapi, untuk akses jalan masih belum bisa dilewati, karena banjir dibeberapa desa di Kecamatan Pengaron bisa bisa sampai 2 hingga 3 hari mulai surut. Jadi, kalau mau keluar kota harus memutar ke jalan hauling menuju Desa Bagak, Kecamatan Hatungun, Kabupaten Tapin. Kalau jarak tempuhnya sekitar 30 Kilometer, hampir sama saja dengan jarak tempuhnya kalau melalui Pengaron menuju Jalan Ahmad Yani,” pungkasnya.(zainuddin/linkalimantan.com)

Bencana Banjir Kembali Ancam Warga di Pinggiran Sungai

DAMPAK: Banjir juga berdampak pada rusaknya infrastruktur jembatan. (link)

BBPD Banjar Serukan Imbauan Waspada dan Jangan Panik

Bencana banjir bagi masyarakat yang berhuni di pinggiran sungai sepertinya sudah menjadi bagian dari siklus waktu. Bila intensitas curah hujan tinggi, air sungai pun meluap hingga masuk ke dalam rumah warga. Bertahan sepanjang bisa bertahan dan mengungsi menjadi pilihan paling menyedihkan yang harus mereka lakukan.

Zainuddin, Martapura

Tercatat pada tahun 2021 lalu Kabupaten Banjar mengalami bencana banjir besar pada awal tahun dan akhir tahun. Pada bencana banjir di awal tahun, ribuan warga terdampak banjir tak bisa lagi bertahan hingga mengharuskan mereka mengungsi ke tempat-tempat aman banjir.

“Pada Januari tahun lalu banjir begitu lekat dalam ingatan. Begitu dalam airnya, hingga rumah warga di kampung kami rata-rata digenangi air lebih dari sepinggang,” ungkap Anang warga Pinggaran Ulu mengenang kejadian tersebut.

Ironis, karena banjir tempo itu bukan hanya berakibat pengungsian, harta benda sebagian besar rusak. Utamanya benda-benda elektronik. Lebih memilukan lagi terendamnya gabah hasil panen yang notabene modal hidup satu musim tanam sekaligus persedian bibit.

Pun demikian, bencana banjir berbulan-bulan lamanya itu membuat masyarakat menyadari pentingnya mempersiapkan secara dini bisa bencana serupa kembali terjadi. Utamanya menyiapkan tempat-tempat yang lebih tinggi agar bisa dimanfaatkan untuk mengamankan harga benda saat banjir melanda.

Benar saja, pada bencana banjir Desember tahun lalu masyarakat terdampak banjir memilih untuk bertahan dengan aman. Yakni dengan membuat tumpuan (ampar-ampar.red) lebih tinggi dari perkiraan air bah yang masuk ke dalam rumah.

Derita sebenarnya bukan hanya dirasakan masyarakat terdampak banjir, pemerintah kabupaten setempat pun dibuat pusing. Itu karena bencana yang diyakini sebagian kelompok masyarakat dampak dari deforestasi lingkungan itu, juga menghancurkan banyak infrastruktur. Utamanya kerusakan parah ruas jalan dan jembatan.

Sebelum banjir besar tahun 2021, sebenarnya Kabupaten Banjar juga mengalami banjir besar pada Juni tahun 2006. Saat itu ribuan warga pun harus melupakan hangatnya kasur di rumah dan dipaksa untuk tidur nyenyak di tempat pengungsian yang tentu saja asing.

Kini ancaman bencana banjir kembali datang. Bahkan dengan tingginya intensitas curah hujan yang mengguyur beberapa wilayah hulu, sudah  menyebabkan beberapa desa di daerah aliran sungai (DAS) di Kabupaten Banjar kembali banjir.

Salah seorang warga Desa Pasar Jati, Kecamatan Astambul yang bermukim tak jauh dari bantaran Sungai Martapura, Ernawati mengatakan, menjelang magrib (sekitar pukul 18.00 Wita) ketinggian air sudah setara bantaran sungai. Setelah pukul 20.00 Wita, pekarangan rumah saya sudah terendam banjir dengan ketinggian sekitar 10 cm,” ujarnya Relasa (12/1/2022).

Sedangkan, berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjar disebutkan tingginya intensitas curah hujan yang mengguyur wilayah Kabupaten Banjar sejak pukul 03.00 Wita dini hari, menyebabkan beberapa desa di Kecamatan Sungai Pinang terdampak banjir, yakni Desa Belimbing Lama, Belimbing Baru, Rantau Nangka, dan Desa Rantau Bakula dengan ketinggian bervariasi mulai dari 60cm hingga 100cm. Begitupun dua desa di Kecamatan Pengaron, yakni Desa Tunggul Nangka dan Desa Penyiuran.

“Tak ayal, BPBD Kabupaten Banjar langsung mengeluarkan imbauan kepada seluruh masyarakat agar selalu waspada terhadap kenaikan muka air. Khususnya bagi masyarakat yang berada di wilayah kecamatan yang kerap terdampak banjir, yakni Kecamatan Pengaron, Simpang Empat, Mataraman, Astambul, Martapura, Martapura Timur, Martapura Barat, Sungai Tabuk, hingga Kecamatan Cintapuri Darussalam,” ujar Leo Khairunnisa, Kepala Seksi (Kasi) Kedaruratan BPBD Kabupaten Banjar. Akibat.

Adapun isi Imbauan tersebut, diantaranya; lokasi titik kumpul evakuasi pengungsian di tingkat kecamatan berada di kantor kecamatan. Masyarakat dihimbau agar tetap tenang, tidak panik dan selalu waspada terhadap bencana, mengevakuasi lebih dulu dokumen penting dan berang berharga ketempat yang lebih aman.***

Persit KCB Cab XLIX Miliki Kantor Sendiri

Link, Batulicin – Akhirnya Persatuan Istri Tentara Kodim 1022/Tanah Bumbu memiliki kantor sendiri. Itu setelah pembangunan kantor hasil kerjasama antara Kodim 1022 dengan berbagai pihak, khususnya dengan Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu.

Kepemilikan itu sendiri ditandai dengan serimonial peresmian yang dilakukan Komandan Kodim 1022/Tanah Bumbu, Letkol Cpn Rahmat Trianto, M.Si.,M.Tr (Han) didampingi Ketua Persit KCK Cabang XLIX Dim 1022 Ny. Dian Rahmat, Selasa (11/01/2022).

“Alhamdulillah Persit Kartika Chandra Kirana Cabang XLIX Dim 1022 Koorcab Rem 101 PD VI/Mulawarmansudah memiliki kantor sendiri. Alhamdulillah, hari ini kita semua dapat hadir dalam rangka peresmian kantor yang bisa terwujud berkat kerjasama yang baik antara Kodim dengan berbagai pihak, khususnya dengan Pemkab Tanah Bumbu,” ungkap Rahmat Trianto dalam sambutannya.

Dikatakannya, semoga dengan memiliki kantor sendiri, kinerja dari ibu-ibu persit meningkat. Terutama dalam berorganisasi guna mendukung tugas yang diemban para prajurit tentara.

Sementara itu, selain dihadiri perwakilan prajurit beserta anggota Persit Kodim 1022/Tanah Bumbu, tampak hadir Kepala BPKAD Kabupaten Tanah Bumbu, perwakilan tokoh agama (Ustadz Hidayatullah).(wahyu/linkalimantan.com)