spot_img

Partai Garuda Kalsel Kembangkan Kopi Unggul

Link, Martapura – Partai Garda Republik Indonesia (Garuda) Kalsel terus kian mengepakkan sayap membangun perekonomian masyarakat berbasis ekonomi hijau (green ekonomi). Penyerahan bibit kopi unggul menjadi salah satu langkah konkret yang telah dilaksanakan.

“Alhamdulillah, sejauh ini pengembangan ekonomi kerakyatan berbasis green ekonomi mendapat sambutan sangat baik dari masyarakat. Utamanya dari para petani yang juga kader-kader partai kian gencar menggaungkan gerakan ekonomi kerakyatan di tingkat akar rumput,” ujar Ketua Dewan Pinpinan Daerah (DPD) Partai Garuda Kalsel, H Nur Hadi, usai penyerahan berbagai bibit unggul kepada ranting-ranting Partai Garuda se Kabupaten Banjar di Pusat Pembibitan Partai Garuda Padang Panjang, Karang Intan, Kabupaten Banjar, Jumat 5 Januari 2024.

Dijelaskan Hadi—demikian pria murah senyum ini akrab disapa—untuk saat ini Partai Garuda tengah mengembangkan perkebunan kopi unggul di Kabupaten Hulu Sungai Tengah dan Kabupaten Banjar.

“Total bibit ada 10 ribu bibit di HST dan 10 ribu bibit di Kabupaten Banjar telah diserahkan melalui ranting-ranting partai,” ujarnya,

Mengapa kopi? Hadi pun menegaskan komoditi kopi beberapa tahun silam menjadi salah satu primadona, utamanya di Kabupaten Banjar dan Kabupaten HST. Namun belakangan para produsen bubuk kopi kesulitan mendapatkan biji kopi yang berkualitas premium.

Baca juga  Jokowi: Pemerintah Fokus Kembangkan Ketahanan Pangan

“Di Kabupaten Banjar ada Kopi Astambul yang begitu megenda. Demikian juga di Kabupaten HST tak kalah pamornya. Namun beriringan waktu produksi kopi di tingkat petani menurun. Karena itulah Partai Garuda hadir membawa solusi konkret. Yakni dengan menyerahkan bibit kopi unggul,” ujarnya bersemangat.

Sementara itu, Musa SE, Ketua Pinpinan Anak Cabang Partai Garuda Karang Intan Kabupaten Banjar menambahkan, menanam kopi menjadi salah satu upaya brilian dalam meningkatkan perekonomian masyarakat. Utamanya kader-kader partai yang bermatapencarian di bidang perkebunan.

“Untuk kopi unggul sendiri di areal pembibitan kami sudah siap 10 ribu batang. Beberapa waktu yang lalu salah seorang kader kami juga sudah menanam 2000 bibit di areal eks kebun karet,” paparnya.

Luar biasa memang tambahnya, dengan kalkulasi potensi ekonomi yang sangat bagus sejumlah petani memilih untuk mengganti komoditinya dari karet ke kopi. (wahyu/BBAM)

BERITA LAINNYA

spot_img
spot_img

BERITA TERBARU