Selasa, April 16, 2024

Pemuda, Mencintai Tanah Air Itu Manifestasi Iman

Bismillahirrahmanirahim

“Dimakmurkannya negeri itu karena penghuninya mencintai negeri (tanah air)”. Tanah air adalah ibu pertiwi yang sangat mencintai manusia sehingga mempersembahkan segala buat penghuninya. Manusia pun secara naluriah mencintai tanah air.

SAPARIYANSYAH, BUDAYAWAN SPIRITUAL

Mencari yang Hilang, Memelihara yang Terlupakan

Itulah fitrah-naluri manusia. Karena itu, Hubbul Wathan Minal Iman, cinta tanah air adalah manifestasi dan dampak keimanan.

Coba anda perhatikan ada sebuah negeri yang tidak ada pemiliknya. Yang dimaksud adalah masing-masing dari mereka tidak mau sibuk dengan membangun dan menata negerinya. Meraka hanya masuk untuk mengambil dan mengeruk harta (sumberdaya alamnya).

Negeri-negeri semacam ini ada karena tidak adanya rasa cinta dengan negerinya. Para penghuninya tidak ada yang peduli. Kalau sudah begini dipastikan maka negeri ini akan mundur dan terbelakang.

Dalam kehidupan NKRI ini, kita jelas tidak akan mengangkat senjata untuk mewujudkan bentuk rasa cinta negeri.  Banyak jalan untuk pengaplikasiannya, sesuai dengan di mana kita berada. Pendeknya dari tatanan kehidupan masyarakat paling bawah hingga dari puncak pimpinan negara, masing-masing telah memiliki tugas dan kewajiban.

Baik, sekarang kita kembali ke urusan pemuda dalam kaitannya , Hubbul Wathan Minal Iman. Dalam kontek ini banyak sejarah-sejarah yang mengisahkan sebenar-benarnya kisah tentang pemuda sepanjang sejarah peradapan manusia.

Dari kebenaran sejarah ini pula, ada beberapa penyakit bagi para pemuda…

Penyakit yang apabila datang kepada pemuda maka akan menjadi bencana. Diantaranya;  Hidup sering dibayang-bayangi ketakutan akan masa depan. Sehingga bingung. banyaknya orang yang dihantui oleh masa depan, sehingga tidak bisa menentukan sikap (mengambil keputusan) dimasa sekarang !!!

Baca Juga  Lakon Teater Politik Begitu Beraneka Ragamnya

Pada gilirannya ketika sudah dihantui masadepan, seorang pemuda tak akan mampu untuk melakukan apa yang harus dilakukan pada saat ini. Janganlah menghabiskan umur hanya untuk menyesali masa yang telah berlalu, sehingga tidak bisa berbuat. Janganlah dihantu ketakutan oleh masa yang akan datang sehingga di saat ini tidak bisa berbuat.

Jadilah yang optimis, masa kemarin jadikan pelajaran. Masa sekarang isi dengan yang terbaik. Silahkan merencanakan untuk masa yang akan datang. Merencanakan, mengatur bukanlah takut karena takut dengan sesuatu itu berarti telah larut/hanyut.

Agar tidak mendapat penyakit semacam ini, hendaklah kita semua sebagai seorang pemuda muslim yang meyakıni kekuatan Allah Swt, hendaklah beramal yang terbaik. Lalu kita menyerahkan segalanya dengan yang mengatur segala urusan masa depan kita lebih Cemerlang (insya Allah). bukan malas, berusahalah.

Yang terpenting Setelah usaha pasti Allah menghargai usaha kita. Seperti Firman Allah dalam QS Surat An-najih 39-41.

“Dan bahwasanya manusia hanya mermperoleh apa yang diusahakannya. Bahwa sesungguhnya usahanya Itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya), kemudian dia akan diberi balasan atas (amalnya) itu dengan balasan”

Masa-masa muda adalah masa kekuatan di antara dua Kelemahan. Dosa besar kalau mensia-sian masa-masa itu. Dosa besar kalau mensia-siakan masa-masa emas, masa yang paling mahal (berharga). Maka itu renungilah kembali QS. Ar-Rum 54. Bahwa pemuda itu adalah kekuatan diantara dua kelemahan.

Afwan, wassalam

spot_img
spot_img
spot_img

TERPOPULER

spot_img
spot_img
spot_img