Selasa, April 30, 2024

Puncak Haji Berakhir, Seluruh Jemaah Kembali ke Makkah

Link, Makkah – Fase mabit (menginap) di Mina sudah berakhir. Seluruh jemaah haji Indonesia (JHI) hari ini sudah meninggalkan Mina dan kembali ke hotel masing-masing di Makkah. Hal ini sekaligus menandai berakhirnya tahapan puncak haji di Arafah, Muzdalifah, Mina (Armina).

Pasca puncak haji, pemulangan JHI dari Mina menuju Makkah berlangsung dua hari, 12 dan 13 Zulhijah 1444 H. Lebih dari 156 ribu jemaah (74%) JHI mengambil pilihan Nafar Awal, kembali dari Mina pada 12 Zulhijah. Sebanyak 26% lainnya, mengambil pilihan Nafar Tsani, kembali dari Mina pada 13 Zulhijah.

“Alhamdulillah, seluruh JHI sore ini sudah diberangkatkan dari Mina menuju hotel mereka masing-masing di Makkah. Ini sekaligus mengakhiri fase puncak haji di Armina,” terang Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief di Makkah, Sabtu (1/7/2023).

Hilman Latief mengatakan, dari 209.782 jemaah haji reguler yang tiba di Tanah Suci, sebanyak 198.373 orang menjalani Haji Tamattu’, 3.233 orang dengan Haji Ifrad, sedang 31 orang lainnya dengan Qiran.

“98% jemaah haji reguler menjalankan ibadah haji Tamattu’, jumlahnya mencapai 198.373 orang,” terang Hilman.

“Sebanyak 138.082 jemaah (68%) tergabung dalam Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU), lainnya adalah jemaah mandiri,” sambungnya.

Sebelum puncak haji, lanjut Hilman, tercatat ada 154 jemaah yang wafat. Sebanyak 10 jemaah wafat di Tanah Air, 143 wafat di Arab Saudi, 1 jemaah haji khusus. “Mereka semua sudah dibadalhajikan,” tegas Hilman.

Baca Juga  Kloter 7 Tutup Kedatangan Gelombang 1 Embarkasi Banjarmasin

“Selama fase puncak haji, ada 112 jemaah yang meninggal di Arafah (14), Mina (58), Makkah (39), dan Madinah (1). Baik yang meninggal di Makkah maupun Madinah, sudah menjalani wukuf baik dengan skema badal maupun safari wukuf,” sambung Hilman.

Tahun ini ada dua kelompok safari wukuf. Pertama, safari wukuf yang digelar Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI). Total ada 238 jemaah yang memenuhi syarat secara kesehatan untuk disafariwukufkan.

Kedua, safari wukuf yang digelar PPIH Arab Saudi. Ada 129 lansia dan disabilitas yang sangat terbatas pergerakannya sehingga tidak bisa melakukan apa-apa. Selama masa puncak haji, mereka ditempatkan pada lima hotel transit yang berada di empat wilayah, yaitu: Syisyah (2 hotel), Jarwal, Raudhah, dan Misfalah. Layanan konsumsi disiapkan untuk mereka selama di hotel transit. Selain itu, ada 55 petugas yang mendampingi dan melayani mereka selama di hotel transit.

“Hari ini, seluruh jemaah haji lansia dan disabilitas ini sudah dikembalikan ke hotel asalnya masing-masing. Mereka kembali berkumpul dengan jemaah yang satu kloter (kelompok terbang),” sebut Hilman.

“Kami sedang mengupayakan agar jemaah lansia dan disabilitas bisa dipulangkan lebih awal (tanazul) ke Tanah Air dengan mengisi kursi pesawat yang kosong saat pemulangan,” sambungnya. (spy)

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

TERPOPULER

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Puncak Haji Berakhir, Seluruh Jemaah Kembali ke Makkah

Link, Makkah – Fase mabit (menginap) di Mina sudah berakhir. Seluruh jemaah haji Indonesia (JHI) hari ini sudah meninggalkan Mina dan kembali ke hotel masing-masing di Makkah. Hal ini sekaligus menandai berakhirnya tahapan puncak haji di Arafah, Muzdalifah, Mina (Armina).

Pasca puncak haji, pemulangan JHI dari Mina menuju Makkah berlangsung dua hari, 12 dan 13 Zulhijah 1444 H. Lebih dari 156 ribu jemaah (74%) JHI mengambil pilihan Nafar Awal, kembali dari Mina pada 12 Zulhijah. Sebanyak 26% lainnya, mengambil pilihan Nafar Tsani, kembali dari Mina pada 13 Zulhijah.

“Alhamdulillah, seluruh JHI sore ini sudah diberangkatkan dari Mina menuju hotel mereka masing-masing di Makkah. Ini sekaligus mengakhiri fase puncak haji di Armina,” terang Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief di Makkah, Sabtu (1/7/2023).

Hilman Latief mengatakan, dari 209.782 jemaah haji reguler yang tiba di Tanah Suci, sebanyak 198.373 orang menjalani Haji Tamattu’, 3.233 orang dengan Haji Ifrad, sedang 31 orang lainnya dengan Qiran.

“98% jemaah haji reguler menjalankan ibadah haji Tamattu’, jumlahnya mencapai 198.373 orang,” terang Hilman.

“Sebanyak 138.082 jemaah (68%) tergabung dalam Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU), lainnya adalah jemaah mandiri,” sambungnya.

Sebelum puncak haji, lanjut Hilman, tercatat ada 154 jemaah yang wafat. Sebanyak 10 jemaah wafat di Tanah Air, 143 wafat di Arab Saudi, 1 jemaah haji khusus. “Mereka semua sudah dibadalhajikan,” tegas Hilman.

Baca Juga  Jemaah Haji Kabupaten Banjar Tiba di Tanah Air

“Selama fase puncak haji, ada 112 jemaah yang meninggal di Arafah (14), Mina (58), Makkah (39), dan Madinah (1). Baik yang meninggal di Makkah maupun Madinah, sudah menjalani wukuf baik dengan skema badal maupun safari wukuf,” sambung Hilman.

Tahun ini ada dua kelompok safari wukuf. Pertama, safari wukuf yang digelar Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI). Total ada 238 jemaah yang memenuhi syarat secara kesehatan untuk disafariwukufkan.

Kedua, safari wukuf yang digelar PPIH Arab Saudi. Ada 129 lansia dan disabilitas yang sangat terbatas pergerakannya sehingga tidak bisa melakukan apa-apa. Selama masa puncak haji, mereka ditempatkan pada lima hotel transit yang berada di empat wilayah, yaitu: Syisyah (2 hotel), Jarwal, Raudhah, dan Misfalah. Layanan konsumsi disiapkan untuk mereka selama di hotel transit. Selain itu, ada 55 petugas yang mendampingi dan melayani mereka selama di hotel transit.

“Hari ini, seluruh jemaah haji lansia dan disabilitas ini sudah dikembalikan ke hotel asalnya masing-masing. Mereka kembali berkumpul dengan jemaah yang satu kloter (kelompok terbang),” sebut Hilman.

“Kami sedang mengupayakan agar jemaah lansia dan disabilitas bisa dipulangkan lebih awal (tanazul) ke Tanah Air dengan mengisi kursi pesawat yang kosong saat pemulangan,” sambungnya. (spy)

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

TERPOPULER

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img