Minggu, Mei 19, 2024

Tanpa Pegangan yang Kokoh, Agama pun Tercampakkan

Bismillahirrahmannirrahim
Pesta demokrasi belumlah usai. Pemilihan kepala daerah serempak se Indonesia segera dimulai. Ribuan bakal calon peserta pilkada pun muncul melalui berbagai momen. Semoga saja pada kontestasi ini para kandidat menjalaninya dengan norma-norma politik berdasarkan kultur budaya dan agama.

Safariyansyah, Budayawan Spiritual
Mencari yang HIlang Memelihara yang Terlupakan

Manusia dalam perjalanan hidupnya selalu diliputi dengan berbagai macam masalah. Banyak hal yang dulunya tidak pernah diduga, semuanya terjadi. Dimana orang sedang dalam keadaan stress, goncang bahkan sebagian telah menjual bukan hanya dirinya bahkan agama dan kehormatannya. Hal-hal semacam ini tidak hanya persoalan ekonomi, sosial, rumah tangga dan sebagainya.

Kalau orang tidak mempunyai pegangan yang kokoh dan kuat dalam kehidupan ini, pasti dia akan menjadi korban dan pada akhirnya agama pun dia akan mencampakan.

Dalam Al Quran Allah menyebutkan dalam Surat Az-Zumar 15:
“Maka sembahlah selain Dia sesukamu! (wahai orang-orang musyrik). Katakanlah, sesungguhnya orang-orang yang rugi ialah orang-orang yang merugikan diri mereka sendiri dan keluarganya pada hari kiamat. Ingatlahl Yang demikian itu adalah kerugian yang nyata.

Orang yang rugi adalah orang yang kelak di akhirat dia dan semua keluarganya tidak mendapatkan pahala bahkan mendapatkan siksaan dan bencana.

Dalam situasi semacam ini, pertama yang harus kita pahami “sebenarnya kehidupan ini  apa?” Kita harus memahami terlebih dahulu kehidupan ini apa? Dunia yang kita jalani ini apa?.

Karena kita hidup dan tinggal di dunia ini, maka kita harus tahu apa sebenarnya dunia. Kalau kita melewati atau bertempattinggal ditempat yang kita tidak paham pola kehidupannya, maka akan membahayakan.

BACA JUGA  Ketika Ajaran Sekuler Menjadikan Dunia Politik sebagai Kendaraan

Hal-hal yang paling mendasar yang harus diketahui oleh setiap orang yang masih mau meneruskan perjalanan hidupnya di dunia ini menuju Allah SWT, diantaranya:

Pertama, menyakini bahwa dunia ini adalah SEMENTARA, tidak langgeng. Dunia adalah sementara,  tidak abadi, tidak kekal; Sehingga kita tidak mengorbankan hal-hal yang kekal untuk hal-hal yang tidak kekal.

Kedua, meyakini bahwa dunia ini tempat UJIAN. Dalam surat Al Mulk 2,
“Allah menciptakan kematian, kehidupan hanya untuk menguji supaya kita SADAR bahwa kita sedang diuji. Sementara orang yang diuji itu berusaha agar dia sukses dalam ujiannya”.

Ketiga; meyakini bahwa dunia ini tidak pernah memberikan semua yang kita inginkan. Inilah yang harus kita pahami terlebih dahulu, supaya kita tidak stress ketika kita sudah berusaha mengenai sesuatu, kemudian tidak tercapai. Hendaklah kita   pahami, sejak awal bahwa tempat ini adalah tempat yang tidak memberi semuanya.

Dunia ini adalah sementara. Kehidupan dunia ini adalah tempat ujian. Kehidupan dunia ini adalah bukan semua yang kita harapkan adalah pasti kita peroleh.

Ada ungkapan indah:
“ADDUN IA SUUQUN ROBIIHA FIHA QOUMUN WA KHOSIROAKHOFU”

Dunia ini bagaikan pasar, ada sekelompok orang yang mendapat keuntungan dan ada sekelompok orang yang rugi dipasar itu (Dunia ini pasar besar). Ada yang beruntung pada perniagaannya dan ada yang rugi (inilah bisnis).

AFWAN
WASSALAM

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

TERPOPULER